Apa Saja yang Merupakan Perwakilan dari Budaya Jepang? 32 Pilihan Budaya Tradisional Jepang [Edisi Terbaru 2025]

  • 26 Nop 2025
  • 24 Des 2016
  • Cody Ng

Delapan Budaya Tradisional Jepang Terbaik

Ketika ditanya apa itu budaya Jepang, banyak orang akan membayangkan “budaya Jepang” yang sangat beragam, mulai dari budaya tradisional Jepang yang mencerminkan empat musim dan tradisi yang telah berkembang sepanjang sejarah, hingga budaya pop modern seperti manga, anime, dan game.

Pada artikel ini, kami akan memperkenalkan secara ringkas budaya-budaya yang mewakili budaya tradisional Jepang, seperti seni pertunjukan tradisional, kimono, kerajinan tradisional, budaya kuliner, dan perayaan tahunan, serta budaya-budaya yang pantas disebut sebagai “inilah Jepang”. Ini adalah panduan komprehensif bagi Anda yang ingin mengetahui budaya Jepang secara menyeluruh.

* Harap dicatat bahwa dengan membeli atau memesan salah satu produk yang ditampilkan dalam artikel ini, sebagian dari penjualan dapat diberikan kepada FUN! JEPANG.

Busana tradisional Jepang: Kimono

1. Kimono

Kimono adalah pakaian tradisional Jepang yang sangat terkenal di seluruh dunia. Bahkan orang akan langsung berpikir tentang kimono jika ditanya tentang Jepang.

Kimono pada dasarnya adalah jubah panjang, dengan sepotong kain lebar, yang disebut obi, yang dililitkan di pinggang dan diikatkan ke tubuh. Khususnya untuk kimono wanita menggunakan kombinasi warna dari kimono dan obi, yang dikenal sebagai 'pencocokan warna -色合わせ', untuk mengekspresikan diri dan musim yang ada saat itu.

Di Jepang, kimono dulunya adalah pakaian umum yang dikenakan sehari-hari, tetapi saat ini banyak orang Jepang yang hanya mengenakan kimono untuk pernikahan dan acara seremonial lainnya, perayaan seperti upacara kedewasaan dan upacara wisuda, dan acara musiman seperti pertunjukan kembang api dan festival. Mengenakan kimono dengan benar akan membutuhkan waktu, tetapi jika ingin mencobanya saat berlibur ke Jepang, kami sarankan untuk mencari toko penyewaan kimono atau workshop mengenakan kimono di dekat tempat wisata. Staf profesional akan memakaikan kimono kepadamu, dan ada juga toko-toko yang menyediakan pakaian dalam, aksesori, dan aksesoris rambut.

Artikel Terkalit

2. Yukata

Yukata adalah pakaian tradisional Jepang yang lebih kasual dibandingkan kimono. Saat ini, yukata umumnya terbuat dari katun atau poliester, dan berbeda dengan kimono yang mengenakan banyak lapisan pakaian dalam seperti juban, yukata cukup dipakai dengan satu lapisan saja sehingga terasa ringan dan nyaman. Awalnya, yukata berasal dari “yukatabira” yang dikenakan setelah mandi, namun kini populer sebagai pakaian santai saat festival musim panas, pesta kembang api, atau di penginapan tradisional.

Di tempat wisata seperti Tokyo dan Kyoto, semakin banyak toko yang menawarkan jasa mengenakan yukata.

Kuliner Jepang (Wa Shoku)

3. Kuliner Jepang

Masakan Jepang populer di seluruh dunia dan terdaftar sebagai Situs Warisan Budaya Takbenda UNESCO sebagai 'Wa Shoku' atau makanan Jepang.

Sushi adalah salah satu kuliner yang paling terkenal diantara sukiyaki, ramen, dan soba. Selain itu, karena Jepang merupakan negara kepulauan, di mana banyak makanan laut segar yang dapat ditangkap. Ikan dan kerang segar biasanya dimakan mentah. Ketika datang ke Jepang, cobalah sashimi dan kaisen-don (seafood rice bowl)!

Rekomendasi kuliner Jepang yang tak kalah menarik lainnya adalah 'yakiniku' (daging panggang), seperti daging sapi wagyu, yang dimasak di atas arang. "Yakitori", atau dalam bahasa Indonesianya sate ayam, yang diberi bumbu saus kecap shoyu dan dipanggang di atas api arang. "Tempura" dibuat dengan membalut ikan dan sayuran dengan adonan tepung dan digoreng. Teppan-yaki" - daging dan sayuran yang dipanggang di atas wajan besi teppan. Atau sukiyaki, okonomiyaki, una-don (unagi rice bowl), camilan Jepang. ..... Daftarnya tak ada habisnya.

4. Washoku

“Washoku” adalah istilah yang merujuk pada keseluruhan budaya kuliner Jepang yang berkembang di lingkungan alam dan iklim Jepang. Pada tahun 2013, washoku didaftarkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO sebagai “budaya kuliner tradisional masyarakat Jepang”.

Washoku memiliki ciri khas seperti penggunaan bahan segar yang berbeda di setiap daerah dan teknik memasak yang menonjolkan cita rasa asli, komposisi makanan yang seimbang dengan prinsip satu sup tiga lauk, penyajian dan pemilihan peralatan makan yang memperhatikan nuansa musim, serta keterkaitan yang erat dengan perayaan tahunan seperti Tahun Baru. Tidak hanya makanannya saja, namun juga pandangan terhadap alam, perayaan, dan tata cara makan menjadi simbol budaya Jepang.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan baca artikel pengenalan tentang washoku.

🥢Apakah “Washoku” adalah makanan sehat dan panjang umur terbaik? Alasan dan pesonanya yang menarik perhatian dunia

5. Matcha

Matcha adalah teh bubuk berwarna hijau cerah yang dibuat dengan menggiling daun teh menggunakan batu giling, dan merupakan minuman tradisional yang sangat terkait dengan upacara minum teh Jepang. Dengan menuangkan air panas dan mengaduknya menggunakan chasen (pengaduk dari bambu khusus untuk membuat minuman matcha), akan tercipta aroma yang kaya dan rasa umami yang lembut.

Saat ini, matcha digemari di dalam dan luar negeri karena manfaat kesehatannya dan efek relaksasi. Belakangan ini, matcha juga banyak digunakan dalam latte dan makanan pencuci mulut modern, sehingga dapat dinikmati dalam berbagai gaya.

Untuk sejarah dan daerah penghasil matcha terkenal, silakan baca artikel pengenalan tentang matcha.

🍵[Panduan Lengkap Matcha] Apa itu matcha, superfood populer di luar negeri? Kandungan kafein, manfaat, dan merek rekomendasi

6. Wagashi

Wagashi adalah kue tradisional Jepang yang diyakini berasal dari zaman Jomon ribuan tahun lalu, dengan mochi sebagai salah satu asal-usulnya. Seiring waktu, teknik pembuatan dan bahan wagashi semakin beragam berkat interaksi dengan Tiongkok dan berkembangnya budaya upacara minum teh.

Saat ini, wagashi memanfaatkan bahan-bahan musiman seperti kacang-kacangan, beras ketan, agar-agar, kastanye, dan kesemek, serta mengekspresikan empat musim tidak hanya melalui rasa, tetapi juga warna, bentuk, dan aroma. Jenis wagashi yang terkenal antara lain namagashi (kue basah) yang sering disajikan bersama teh, manju, monaka, yokan, dan senbei, serta berbagai kue daerah yang digemari di seluruh Jepang.

Untuk sejarah dan bahan-bahan wagashi, silakan baca artikel berikut ini.

🌸Mari pelajari tentang wagashi, kue khas Jepang – Penjelasan lengkap tentang sejarah, bahan, jenis, dan cara menikmatinya!

7. Ramen

Ramen adalah hidangan mi yang berasal dari Tiongkok namun berkembang secara unik di Jepang. Seiring berkembangnya budaya kuliner pada tahun 1950-an, berbagai jenis sup dan mi khas daerah pun bermunculan, dan kini terdapat berbagai rasa seperti miso, shoyu, shio, dan tonkotsu. Ramen khas daerah seperti Sapporo miso ramen dari Hokkaido, Hakata tonkotsu ramen dari Fukuoka, dan Kitakata ramen dari Fukushima juga menjadi ciri khas tersendiri.

Selain itu, di Jepang juga populer mi instan seperti cup ramen yang cukup diseduh dengan air panas, serta ramen instan yang mudah disiapkan. Ramen telah menjadi cita rasa Jepang yang praktis dan digemari di rumah, kantor, maupun di luar negeri.

8. Makanan Asli Jepang

Tidak sedikit menu bergaya Barat atau Tiongkok yang sebenarnya lahir di Jepang meskipun terlihat seperti berasal dari luar negeri. Mulai dari hidangan Barat yang dikembangkan sesuai selera orang Jepang seperti "Spaghetti Napolitan", "Doria", dan "Omurice", hingga masakan Tiongkok yang diadaptasi menjadi khas Jepang seperti "Tenshinhan" dan "Ebi Chili", ragamnya sangat beragam.

Hidangan-hidangan ini juga populer di rumah tangga dan disajikan di berbagai tempat seperti kafe dan restoran bergaya Barat. Untuk informasi lebih detail, silakan baca artikel yang memperkenalkan makanan yang berasal dari Jepang.

🍽Daftar makanan tak terduga yang ternyata berasal dari Jepang. Omurice, Tenshinhan, Napolitan, dan lainnya lengkap dengan foto!

9. Masakan Daerah & Kuliner Kelas B

Di Jepang, terdapat beragam masakan daerah yang berkembang sesuai dengan iklim, bahan makanan, dan sejarah masing-masing wilayah. Mulai dari sup dan makanan fermentasi di daerah yang kental dengan budaya miso, hidangan ikan sungai yang populer di pegunungan, hingga masakan laut yang berkembang di pesisir, setiap daerah memiliki budaya kuliner yang khas.

Selain itu, belakangan ini kuliner rakyat yang disebut "B-kyu Gourmet" atau kuliner kelas B yang berbasis di daerah juga semakin populer. Ramen khas daerah, yakisoba, donburi, dan hidangan berbahan dasar tepung gandum, semuanya menawarkan rasa yang akrab dan mudah dinikmati sehingga juga digemari para wisatawan.

10. Sake

Sake yang digemari orang di seluruh dunia dengan sebutan SAKE dan Sake Jepang. Sake adalah minuman Jepang yang terbuat dari beras berkualitas tinggi, koji, dan air bersih. Sake dapat dinikmati di restoran Jepang, ryotei (restoran bergaya Jepang), izakaya (pub bergaya Jepang), dan bar, serta wisata edukasi dengan mengamati proses produksinya di tempat pembuatannya.

🍣Private Tokyo Sushi-Making Class at 100-Year-Old Sushi Bar(byFood)Join your host Kazuki at his 100-year-old sushi restaurant in Shinjuku-ku to learn the craft of sushi making!

Artikel Terkait

Perayaan Musim Jepang: Hanami, Dedaunan musim gugur, festival musim panas, dll

Jepang memiliki empat musim, dan untuk merayakan perubahan sesuai musim, diselenggarakan berbagai event sepanjang tahun. Di antaranya, hanami (melihat bunga sakura), menikmati pemandangan dedaunan musim gugur, dan festival musim panas yang terkenal di kalangan wisatawan mancanegara.

11. Hanami, menikmati pemandangan bunga sakura mekar di musim semi

Jepang juga dikenal dengan empat musimnya yang indah, dengan bunga sakura di musim semi, tanaman hijau segar di musim panas, dedaunan musim gugur di musim gugur, dan salju di musim dingin.

Setiap musim semi, orang Jepang mengadakan event hanami (melihat bunga sakura) di berbagai daerah di Jepang untuk melihat bunga sakura yang mekar selama dua minggu atau lebih. Kelopak bunga sakura yang berwarna merah muda pucat sangat indah, dan ini adalah waktu di mana orang-orang menggelar tikar di bawah pohon sakura, membawa bekal makan siang, makanan ringan dan minuman, serta piknik untuk menikmati suasana musim semi. Hanami diadakan di seluruh Jepang, dan festival bunga sakura diadakan di berbagai tempat untuk melihat bunga sakura dan taman, termasuk Taman Hirosaki di Prefektur Aomori dan Kakunodate Buke Yashiki di Prefektur Akita.

Bunga sakura mekar mulai dari bagian selatan Jepang: Okinawa yang dimulai mekar pada akhir Februari atau awal Maret, bertahap ke utara. Tokyo biasanya mekar pada akhir Maret, sementara Kastil Hirosaki di Aomori yang terkenal dengan keindahan sakura, baru mulai mekar pada awal Mei.

12. Natsu matsuri, festival musim panas

Festival musim panas diadakan di banyak tempat di musim panas. Pengunjung dapat menikmati menonton parade mikoshi dan menikmati makanan dan permainan dari kios-kios. Beberapa festival juga sangat meriah, dengan pertunjukan kembang api yang spektakuler di malam hari. Jika kamu pergi pada awal Agustus, dalam waktu kurun seminggukamu dapat menghadiri beberapa festival musim panas Tohoku!

Festival Aomori Nebuta, Festival Akita Kanto, Morioka Sansa Odori, Festival Yamagata Hanagasa, Festival Sendai Tanabata, Festival Fukushima Waraji.

13. Koyogari, Menikmati pemandangan dedaunan di musim gugur

Menikmati alam Jepang yang menyala dengan dedaunan musim gugur juga populer. Kebun, taman, gunung, dan danau di Jepang terlihat memerah oleh dedaunan musim gugur. Jalan-jalan yang dipenuhi pepohonan di mana daun-daun ginkgo keemasan berguguran membentuk karpet kuning juga merupakan pemandangan yang spektakuler. Waktu terbaik untuk melihat dedaunan musim gugur adalah dari pertengahan September. Musim daun musim gugur dimulai di Hokkaido di utara dan bergerak ke selatan menuju Tokyo, Osaka dan Kyushu di selatan sekitar bulan Oktober-November.

Artikel Terkait

14. Bangunan arsitektur tradisional Jepang

Jepang adalah negara dengan sejarah lebih dari 2000 tahun. Karenanya, banyak bangunan tua, seperti taman, kuil, kastil, dan rumah-rumah tua, yang dipertahankan dalam kondisi aslinya, menjadikannya tempat wisata di mana pengunjung dapat merasakan budaya dan sejarah tradisional Jepang. Contoh yang umum termasuk (taman) Rikugien di Tokyo, Kuil Kiyomizu-dera di Kyoto, dan Kastil Osaka di Osaka. Baik di kuil Buddha maupun kuil Shinto, pengunjung dapat merasakan pengalaman Shinto dan Buddha Jepang, sementara di kastil mereka dapat belajar tentang sejarah dan budaya Jepang. Sangat direkomendasikan untuk mengunjungi taman Jepang dengan bunga-bunga yang mekar di musimannya.

Taman Jepang, yang tdicintai oleh orang-orang Jepang sejak zaman kuno, sebenarnya fungsinya lebih dari sekadar taman. Banyak taman yang masih ada sampai sekarang didasarkan pada pemikiran religius, seperti agama Buddha, dan sangat mencerminkan agama masyarakat Jepang. Taman-taman di Jepang pada awalnya saat pertama kali dibuat taman Jepang dipengaruhi oleh pengaruh Cina dan Korea, dan kemudian dipengaruhi oleh pemikiran Buddha dan dirancang sesuai dengan filosofi tersebut. Banyak taman yang masih mengandung unsur Buddha.

Sebagai contoh, salah satu bentuk tertua dari jenis taman Jepang adalah karesansui. Karesansui adalah taman yang sebagian besar terdiri dari batu, tanpa menggunakan air dari sungai atau kolam. Awalnya dikembangkan di kuil-kuil Zen, taman ini dibuat berdasarkan ide bahwa "dengan bermeditasi sambil melihat taman sebagai taman yang menghubungkan dunia dan akhirat, kamu dapat pergi ke Surga Tanah Suci". Fitur dan daya tarik utama lainnya dari taman Jepang adalah keselarasannya dengan dirinya sendiri dan pemandangan empat musim. Ada taman yang mereproduksi pemandangan spektakuler yang sebenarnya, serta taman yang menampilkan bunga sakura dan plum, bunga musiman, dan dedaunan musim gugur.

Artikel terkait

  • Artikel tentang taman Jepang dapat kamu lihat dari sini  
  • Artikel tentang kastil Jepang dapat kamu lihat dari sini

Seni pertunjukan tradisional Jepang

Yang termasuk dalam seni pertunjukan tradisional Jepang adalah teater, musik, dan tarian yang telah diwariskan secara turun-temurun. Seni pertunjukan tradisional terbagi menjadi teater, pertunjukan, tarian, dan musik.

15. Teater

'Teater' atau engeki (演劇) adalah seni panggung yang menampilkan pertunjukan langsung dan cerita. Ada berbagai macam seni pertunjukan tradisional, termasuk Kabuki, yang terkenal hingga ke mancanegara dan mewakili seni pertunjukan tradisional Jepang, Nohgaku, drama lagu-dan-tarian dengan topeng Noh dan tema supernatural, dan Bunraku (ningyo joruri), di mana dalang memanipulasi boneka dengan iringan musik shamisen dan narasi.

16. Panggung hiburan

'Yose -(寄席)' mengacu pada ruang pertunjukan populer di mana seni pertunjukan Jepang disajikan kepada penonton. Engei atau panggung hiburan adalah istilah umum untuk seni pertunjukan populer yang menggunakan dongeng, nyanyian, dan sulap untuk menghibur penonton. Misalnya, rakugo, di mana satu orang memainkan beberapa peran untuk menceritakan sebuah cerita lucu, kodan, di mana seorang pendongeng menceritakan sejarah dengan menggunakan kipas, dan manzai, di mana sepasang pelawak menghibur para penonton dengan bertukar dialog.

17. Seni tari tradisional

Nihon buyo (tarian Jepang) dikembangkan dari teknik tarian kabuki. Para penari Jepang mengenakan kimono dan menari sambil menggerakkan kipas dan telapak tangan mereka dengan cara yang unik dan spektakuler. Terkadang mereka menggambarkan pemandangan, dan terkadang mereka menciptakan berbagai peran dengan gerakan tubuh mereka yang indah.

Tiga jalur artistik Jepang

Jepang adalah negara yang menghargai sejarah, tradisi, dan keramahtamahan, dan memiliki seni tradisional yang dikenal sebagai sandō atau tiga jalur artistik Jepang yaitu pacara minum teh (sado), kaligrafi, merangkai bunga (ikebana).

18. Upacara minum teh/ Sado

Bagi para pengunjung yang datang ke Jepang, upacara minum teh atau sado adalah salah satu hal yang menarik untuk dicoba. Upacara ini merupakan tindakan dan ritual merebus air, membuat teh, dan menyajikannya kepada para tamu di ruang minum teh sesuai dengan etiket tradisional. Keindahan dan spiritualitas yang tinggi dari upacara minum teh disebut 'wabi-sabi', dan jika kamu berkesempatan untuk merasakan upacara minum teh di Jepang, kamu akan dapat merasakan 'wabi-sabi' Jepang sambil menikmati secangkir teh bubuk yang lezat yang diseduh dengan air panas.

19. Seni kaligrafi / Shodo

Kaligrafi atau shodo adalah seni menulis kata-kata dan kalimat Jepang di atas kertas Jepang dengan merendam kuas dengan tinta dan mengekspresikan keindahan karakter. Ada tiga jenis huruf Jepang: kanji, hiragana, dan katakana, dengan bentuk dan gaya penulisan yang berbeda.

Ada tempat di mana kamu bisa belajar kaligrafi, seperti workshop meditasi di kuil, dan berbagai kelas kaligrafi besar dan kecil, pusat komunitas, dan pusat budaya di seluruh Jepang. Kamu juga dapat membeli kuas dan alat yang digunakan dalam kaligrafi sebagai suvenir, serta karya kaligrafi profesional dan lukisan tinta.

20. Seni merangkai bunga Ikebana/ Kado

Ikebana atau merangkai bunga (disebut juga Kado), adalah seni merangkai bunga sesuai dengan musimnya. Ikebana berbeda dengan merangkai bunga dalam hal penggunaan warna dan populer di kalangan orang-orang di luar negeri, tetapi tahukah kamu bahwa asal-usulnya sudah sangat tua?

Pertama, di Jepang, di mana terdapat empat musim yang berbeda, telah lama ada kebiasaan mengagumi bunga-bunga yang indah di setiap musim. Bahkan, banyak puisi waka tentang bunga yang disertakan dalam buku-buku Jepang kuno.

Kemudian, dengan menyebarnya agama Buddha, kebiasaan mempersembahkan bunga kepada Buddha menjadi populer dan melahirkan tradisi ikebana.

Acara ikebana biasanya diadakan di dalam ruangan di ruang pameran atau di aula utama kuil dan wihara. Kamu juga dapat mengagumi ikebana yang dipajang di lobi-lobi onsen ryokan (pemandian air panas) dan hotel.

Master Kobudo dan seni tradisional Jepang

21. Pertandingan Sumo

Sumo adalah olahraga nasional Jepang dan salah satu yang paling tradisional. Dihelat di atas panggung sakral yang disebut dohyo (ring), dua orang rikishi, masing-masing mengenakan cawat sutra yang disebut mawashi, berhadapan satu lawan satu. Berbagai ritual dan gerakan dilakukan sebelum dan sesudah pertarungan, mulai dari saat para pesumo muncul dan masuk ke dalam ring hingga saat mereka meninggalkan ring setelah pertarungan. Kelahiran sumo berasal dari ritual Shinto dari agama kuno Jepang, salah satunya adalah menabur garam untuk menyucikan ring sebelum pertandingan. Kata 'yokozuna', peringkat tertinggi dalam daftar peringkat pegulat sumo, konon berasal dari tali khusus yang ditenun dari kain linen putih, yang hanya boleh dikenakan oleh pesumo yang sangat kuat di pinggang mereka pada saat itu.

👉Sumo Wrestler Challenge and Lunch in Tokyo(byFood)Catch a rare glimpse behind the scenes of sumo, Japan’s national sport. Take a seat at Yokozuna Tonkatsu Dosukoi Tanaka to enjoy lunch alongside a sumo match before battling a former sumo wrestler.

22. Geisha dan Maiko

Geisha adalah wanita yang mengenakan kimono dan make up khusus, yang menghibur para tamu dengan menampilkan tradisi kuno seni, tarian dan nyanyian. Maiko adalah geisha yang bekerja di Kyoto dan Jepang Barat. Mereka juga bernyanyi, menari dan memainkan alat musik tradisional Jepang untuk para tamu. Kamu dapat menjumpai mereka terutama di Kyoto atau beberapa di Kagurazaka atau Asakusa, Tokyo.

23. Aktor Kabuki

Kabuki adalah tradisi kuno teater Jepang, yang diproduksi dan dimainkan sejak abad ke-17. Awalnya, kabuki dilakukan oleh wanita dan anak laki-laki. Namun, pertengahan abad ke-17, gaya kabuki berubah dan menjadi dunia eksklusif pria. Sejak itu, para aktor kabuki dengan bangga membawakan tradisi dan memerankan peran pria dan wanita dalam sebuah drama. Seni kabuki biasanya diturunkan dari generasi ke generasi, dari ayah sampai putra mereka. Karena itu, ada banyak "keluarga kabuki" terkenal di Jepang yang memiliki tradisi tampil di atas panggung. Namun, popularitas pertunjukan Kabuki ini menjadi terlalu besar, dan malah sering terjadi perkelahian di antara para pengunjung, yang menyebabkan kontrol yang ketat dan akhirnya pertunjukan Kabuki sempat dilarang.

Setelah larangan tersebut, Kabuki mulai dipertunjukkan oleh aktor pria dewasa saja. Sejak saat itu, tradisi ini terus berlanjut dalam kabuki yang ada hingga saat ini. Oleh karena itu, meskipun ada peran wanita dalam sebuah pertunjukan, mereka dimainkan oleh aktor pria yang dikenal sebagai onnagata. Kabuki dapat disaksikan di teater Kabuki-za di Tokyo, serta teater Shijo Nanza di Kyoto dan teater Hakataza di Fukuoka.

Kerajinan tradisional Jepang

Kerajinan tradisional Jepang adalah kerajinan yang dibuat dengan tangan menggunakan keterampilan dan teknik tradisional yang telah berlangsung lebih dari 100 tahun. Di antaranya, ada 240 'kerajinan tradisional' yang memenuhi kelima kriteria dan telah ditetapkan oleh Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (per Januari 2023).

Semangat kesinambungan dan keterampilan serta ketekunan para pengrajin selama bertahun-tahun adalah yang membuat kerajinan ini begitu indah. Ada berbagai macam kerajinan, mulai dari yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari hingga yang telah berkembang sebagai pengakuan atas kualitas artistiknya.

Contohnya adalah kaca segi Edo, di mana berbagai pola dipotong ke permukaan kaca; boneka dan boneka kokeshi, mainan tradisional setempat; tekstil, yang diproduksi menggunakan teknik unik di setiap daerah dan nyaman saat disentuh serta tahan lama; kertas Jepang dan kertas Kanazawa, yang juga digunakan dalam karya seni; serta keramik, yang dicat dengan berbagai macam cara. Jika ada kesempatan untuk membelinya, ide dijadikan untuk oleh-oleh adalah ide yang baik.

24. Washi (kertas Jepang)

Washi (kertas Jepang)

Kertas washi telah lama menjadi bahan yang berakar dalam estetika dan budaya tradisional Jepang, dan asal-usulnya diyakini telah ditransmisikan dari Cina ke Jepang. Selama era Heian (794-1185), kertas ini digunakan di kalangan bangsawan, dan setelah era Kamakura (1185-1333), pusat politik berpindah dari bangsawan ke samurai, dan penggunaan kertas washi pun menyebar di dunia samurai. Selanjutnya, selama era Edo (1603-1868), kertas ini juga menyebar di kalangan rakyat biasa. Payung Jepang dan shoji dibuat dari kertas washi.

Memasuki era modern, penyebaran kertas barat menyebabkan penurunan sementara, tetapi dengan penilaian kembali budaya tradisional, kertas washi telah mengalami kebangkitan, dan sekarang produk yang menggabungkan teknologi dan desain baru juga telah diciptakan. Selain itu, teknologi pembuatan kertas washi buatan tangan Jepang juga terdaftar sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada tahun 2014, dan telah mendapatkan pengakuan internasional.

👉Warisan budaya tak benda yang dibanggakan Jepang! Mengurai jenis dan sejarah "Washi"

25. Motif Tradisional Jepang (Wagara)

Wagara adalah motif tradisional Jepang seperti pola kotak-kotak (ichimatsu), daun rami (asanoha), ombak biru (seigaiha), dan tanaman merambat (karakusa). Motif-motif ini telah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan seperti kimono, obi, furoshiki, dan dekorasi arsitektur. Selain keindahan visualnya, motif-motif ini juga mengandung makna seperti harapan untuk pertumbuhan anak, doa untuk umur panjang dan kemakmuran, serta perlindungan dari mara bahaya, sehingga sejak dahulu dihargai sebagai simbol keberuntungan.

Akhir-akhir ini, motif wagara juga mendapat perhatian dunia melalui anime dan fashion, dan menjadi desain visual yang mewakili keunikan Jepang. Makna dan sejarah motif wagara yang terkenal dijelaskan secara detail dalam artikel khusus tentang wagara.

Popularitas motif tradisional Jepang (wagara) kembali naik berkat Kimetsu no Yaiba! 12 Pilihan Motif Tradisional Jepang: Penjelasan lengkap sejarah dan maknanya

26. Warna Tradisional (Dento Shoku)

"Dento Shoku (Warna tradisional)" Jepang adalah sebutan untuk warna-warna khas yang berkembang melalui teknik pewarnaan kuno, perubahan warna alam empat musim, serta budaya lukisan dan busana. Nama-nama warna seperti ungu mulia dari akar murasaki, merah pekat dari akar akane, dan biru tua dari pigmen mineral, semuanya erat kaitannya dengan bahan dan asal-usulnya.

Pada zaman Heian, berkembang pula "kasane irome", yaitu teknik menumpuk kain sutra tipis untuk mengekspresikan musim, sehingga lahirlah warna-warna yang kaya nuansa seperti warna sakura di musim semi, warna nadeshiko (warna merah muda lembut dengan sedikit semburat ungu) di musim panas, warna momiji di musim gugur, dan abu-abu keperakan di musim dingin.

Warna tradisional yang menangkap perubahan alam dengan halus ini menjadi salah satu simbol estetika orang Jepang. Untuk lebih jelasnya, silakan baca artikel yang memperkenalkan warna tradisional Jepang.

🔵【Budaya Tradisional】Warna Tradisional Jepang: Daftar warna-warna khas Jepang

27. Lacquerware (Peralatan Pernis Jepang)

Lacquerware adalah kerajinan tradisional Jepang yang dibuat dengan melapisi wadah kayu menggunakan getah pohon urushi. Ciri khasnya adalah kilau mendalam dan tekstur halus yang hanya dimiliki oleh pernis, serta kepraktisan yang ringan dan kuat. Dahulu digunakan sebagai barang sehari-hari, kini lacquerware juga sangat dihargai sebagai karya seni.

Teknik pelapisan pernis sudah ada sejak zaman Jomon di Jepang, dan seiring dengan berjalannya waktu, teknik melapisinya pun ikut berkembang. Setiap daerah mewarisi lacquerware dengan karakteristik unik, seperti Aizu-nuri dari Fukushima, Yamanaka Shikki dan Wajima-nuri dari Prefektur Ishikawa.

Pesona lacquerware dan ciri khas dari setiap daerah dijelaskan secara detail dalam artikel berikut.

Ciri khas "Lacquerware" Jepang: Daya tarik berdasarkan daerah seperti Echizen, Wajima-nuri, Kishu, Ishikawa, dan lainnya

28. Boneka Tradisional dan Kokeshi

Boneka tradisional Jepang meliputi boneka hina dan boneka gogatsu yang didoakan untuk pertumbuhan anak, serta boneka daerah yang mencerminkan adat dan kepercayaan setempat. Bahannya pun beragam, mulai dari kertas, tanah liat, kayu, hingga kain, dan selain sebagai karya seni untuk dinikmati, boneka-boneka ini juga masih diwariskan dengan penuh makna dalam kehidupan dan upacara tahunan hingga kini.

Selain itu, kokeshi yang lahir di wilayah Tohoku telah lama dicintai sebagai oleh-oleh dan mainan di daerah pemandian air panas. Setiap daerah penghasil memiliki bentuk wajah dan pola yang berbeda, sehingga meskipun sama-sama kokeshi, suasananya bisa sangat berbeda, dan ini juga menjadi daya tarik tersendiri.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejarah dan jenis boneka tradisional Jepang serta kokeshi, silakan baca artikel yang telah kami bahas secara detail.

🎎Apa itu "Boneka Tradisional" dan "Kokeshi" Jepang? Dunia keahlian pengrajin yang diketahui dari sejarah, jenis, dan ciri khasnya

Pop Culture|Budaya Jepang

Pop culture Jepang adalah budaya modern Jepang yang berkembang dengan berfokus pada hiburan yang dapat dinikmati sehari-hari seperti manga, anime, game, dan budaya karakter. Karya-karya yang lahir dari ekspresi cerita yang unik dan imajinasi yang kaya menarik banyak orang, dan kini telah berkembang menjadi genre yang memiliki penggemar di seluruh dunia. Tidak hanya menikmati karya-karyanya, tetapi juga ada berbagai cara menikmati seperti membeli barang-barang terkait, menghadiri event, cosplay, hingga melakukan "ziarah tempat suci" ke lokasi yang menjadi latar cerita.

29. Anime

Anime Jepang adalah salah satu budaya yang sangat populer di dunia berkat ekspresi visual dan penceritaannya yang khas. Karya-karya Studio Ghibli yang telah lama dicintai masih didukung oleh berbagai generasi, dan "Ghibli Park" di Prefektur Aichi dikunjungi banyak penggemar dari dalam dan luar negeri.

Di sisi lain, kreator-kreator baru seperti Makoto Shinkai, sutradara "Kimi no Na wa.", dan Mamoru Hosoda, sutradara "Summer Wars", terus bermunculan dan memperluas cakrawala film anime dengan tantangan ekspresi baru.

Selain itu, anime yang diadaptasi dari manga juga diproduksi dengan kualitas tinggi, dan karya-karya populer seperti "Kimetsu no Yaiba", "Jujutsu Kaisen", "Dandadan" terus bermunculan. Anime Jepang yang terus melahirkan berbagai genre dan ekspresi kini menjadi pemimpin hiburan dunia.

🌳Spot wisata populer di Prefektur Aichi "Ghibli Park"—mengungkap seluruh area!

👉[Bisa dipesan] Model "Mugenjo" dari "Kimetsu no Yaiba"! Pesona Ryokan Okawaso di Ashinomaki Onsen (Fukushima) dibahas tuntas

👉"Jujutsu Kaisen Kaigyoku/Gyokusetsu" akan tayang di bioskop! 20 spot ziarah anime di Tokyo seperti Shibuya dan Shinjuku yang menjadi model cerita

30. Manga

Manga Jepang menarik banyak pembaca dengan cerita yang menarik dan karakter yang penuh kepribadian, dan kini telah menjadi salah satu budaya yang dicintai di seluruh dunia. Fondasi ini dibangun oleh Osamu Tezuka yang dijuluki "Dewa Manga", diikuti oleh Fujiko F. Fujio pencipta "Doraemon", yang memperluas manga menjadi hiburan yang dapat dinikmati dari anak-anak hingga dewasa.

Pada tahun antara 1980–90-an, lahir karya-karya legendaris yang masih dicintai hingga kini seperti "Dragon Ball", "ONE PIECE", "SLAM DUNK", "Detective Conan", dan masa ini disebut sebagai zaman keemasan budaya manga Jepang. Pada tahun 2000-an, karya-karya seperti "Kimetsu no Yaiba", "Attack on Titan", "Tokyo Revengers" menjadi fenomena sosial.

Saat ini, karya-karya baru terus lahir di berbagai genre, dan "Penghargaan Manga" yang memilih karya terbaik tahun ini selalu menjadi topik hangat setiap tahunnya. Manga Jepang yang dibaca lintas generasi dan negara kini menjadi pemimpin pop culture dunia.

📚Penghargaan Manga 2025, Penghargaan Manga Selanjutnya 2024... Daftar pemenang akhirnya diumumkan. Karya mana yang jadi sorotan tahun ini?

📚Penjelasan lengkap tentang daya tarik anime TV populer Jepang "Tokyo Revengers" versi FUN! JAPAN!

31. Video Game

Budaya video game Jepang berkembang pesat dimulai dari peluncuran "Family Computer (Famicom)" oleh Nintendo pada tahun 1983. Nintendo terus melahirkan perangkat inovatif seperti Super Famicom, Game Boy, Wii, dan kini Switch 2 menjadi tren global. Pada tahun 1990-an, muncul juga konsol legendaris seperti Sega Saturn dan Dreamcast dari Sega, serta PlayStation dari Sony, yang memperluas pasar game rumahan secara signifikan.

Game-game yang dihasilkan juga merupakan karya-karya masterpiece, seperti Nintendo dengan "Super Mario", Square Enix dengan "Final Fantasy" dan "Dragon Quest", Capcom dengan "Monster Hunter" dan "Street Fighter", serta Sega dengan "Sonic" dan "Yakuza". Perusahaan game Jepang mendapat penilaian tinggi sebagai merek global.

🎮Apakah game retro seperti Famicom dan Game Boy sedang mengalami booming kembali? Alasan popularitas, mesin perwakilan, dan toko penjualannya diperkenalkan

🎮Di mana tempat terbaik membeli game bekas di Tokyo? Toko dan ciri khas yang direkomendasikan di Akihabara, Shinjuku, Shibuya, Ikebukuro, dan lainnya

32. Karakter

Budaya karakter Jepang telah berkembang pesat tidak hanya melalui karakter yang muncul di anime dan manga, tetapi juga melalui karakter orisinal yang diciptakan oleh perusahaan dan taman hiburan. Contoh utamanya adalah Sanrio, yang telah melahirkan banyak karakter populer seperti Hello Kitty, My Melody, dan Kuromi, dengan desain yang menggemaskan dan memiliki penggemar di seluruh dunia.

Belakangan ini, "Chiikawa" yang lahir dari manga di media sosial menjadi sangat populer, hingga banyak toko khusus bermunculan di seluruh negeri. Selain itu, sebagai karakter yang berasal dari taman hiburan Jepang, Duffy yang lahir di Tokyo DisneySea(R) menjadi perwakilan utama, dan sangat populer hingga banyak penggemar dari luar negeri datang untuk membeli barang-barangnya.

😺Mimpi, kebahagiaan, dan kenyamanan ada di sini! Ayo temui karakter-karakter di "Sanrio Puroland"

"Chiikawa Yaki" lahir di Yokohama! Apa saja jenis rasa dan barang eksklusifnya?

🐻20 Tahun Duffy & Friends! Daftar barang dan liputan langsung dari Tokyo DisneySea 


Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend