Ulasan Lengkap Tentang Camilan & Penganan Khas Jepang (Wagashi) – Sejarah, Bahan, Jenis, Dan Cara Terbaik Untuk Menyantapnya

  • 23 Apr 2021
  • 20 Juli 2023
  • FUN! JAPAN Team

Ulasan Lengkap Tentang Camilan & Penganan Khas Jepang (Wagashi) – Sejarah, Bahan, Jenis, Dan Cara Terbaik Untuk Menyantapnya

Wagashi (和菓子) mempunyai arti harfiah WA/ 和 = Jepang, dan GASHI/菓子= Penganan. Wagashi adalah jenis penganan Jepang dengan rasa manis berwarna cerah dan indah yang biasanya mewakili musim, misalnya yang berhubungan dengan sakura di musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Sebenarnya dari mana asal wagashi ini? Bahan apa yang digunakannya? Dan bagaimana cara terbaik untuk menikmatinya? Berikut ini akan dijelaskan satu persatu hal yang berkaitan dengan wagashi ini.

Latar belakang & sejarah tentang Wagashi

Latar belakang & sejarah tentang Wagashi

Wagashi atau penganan manis khas Jepang ini konon telah diciptakan ribuan tahun yang lalu selama periode Jomon. Mochi atau penganan yang terbuat dari beras ketan adalah penganan yang pertama kali dibuat. Orang-orang di jaman kuno mengeringkan dan mengawetkan berbagai jenis kacang, menumbuknya hingga lembut, membuang ampasnya, menggulungnya menjadi pangsit, dan memanaskannya untuk membuat kue mochi. Konon proses ini disebut sebagai ritual yang sakral. Dengan terciptanya kue mochi, disebut sebagai makanan olahan tertua di Jepang.

Selanjutnya, metode dan teknik produksi wagashi mengalami evolusi di bawah pengaruh pertukaran budaya dan budaya upacara minum teh dengan Dinasti Tang (Sekarang bernama Tiongkok). Seiring berjalannya waktu, berbagai jenis bahan mulai digunakan, teknik pengolahannya pun mengalami peningkatan, dan wagashi berkualitas tinggi dengan penampilan dan bentuk yang indah mulai diproduksi.

Sebenarnya kosakata Kashi /菓子 berasal dari sejarah di jaman dahulu kala, saat tidak memiliki cukup makanan, di mana orang-orang memetik berbagai jenis kacang-kacangan, buah-buahan untuk mengisi perut mereka dari rasa lapar. Hal yang istimewa adalah menikmati rasa manis asli yang dikeluarkan dari buah-buahan atau jenis bahanan makanan lainnya, di jaman belum ada teknologi pengolahan makanan, yang menunjukkan bahwa sejak jaman dahulu jenis makanan ini dipisahkan dari jenis makanan pokok.

Bahan apa yang paling banyak digunakan untuk membuat wagashi?

Strawberry mochi (Ichigo daifuku)

Anko adalah bahan yang paling banyak digunakan dalam pembuatan wagashi. Anko terbuat dari kacang merah yang dihaluskan hingga berbentuk seperti paste, ditambahkan gula sebagai pemanis rasa, dan dari banyaknya jenis kacang, kacang azuki / 小豆 adalah bahan yang tidak dapat dipisahkan dengan wagashi. 

Bahan-bahan khas lainnya untuk membuat wagashi adalah jenis sereal, yang di dalamnya termasuk beras ketan, dan agar-agar yang mempunyai fungsi mengenyalkan. Selain itu, karena wagashi sering dibuat dengan bentuk dan bahan yang berhubungan dengan empat musim di Jepang, bahan lain yang sering digunakan adalah buah-buahan sesuai musim. Kacang chesnut dan kesemek adalah bahan umum yang paling sering digunakan, sementara buah persik, pir, jeruk dan plum sering digunakan untuk dibuat sesuai bentuk aslinya, atau menggunakan aroma dari buah tersebut.

Tipe-tipe wagashi

Wagashi

Selanjutnya, redaktur akan memperkenalkan beberapa jenis wagashi. Secara garis besar wagashi dapat dikategorikan terdiri atas nama-kashi (wagashi segar/ tidak tahan lama), han- nama- kashi (semi-tahan lama dan hi-gashi kering (tahan lama). Dan dari ketiga jenis tersebut, redaktur akan memperkenalkan wagashi yang paling sering ditemukan di toko-toko suvenir atau toko-toko kue Jepang. Adakah beberapa diantara kalian yang sudah pernah lihat atau bahkan mencicipinya?

Mochi

"DENPUN" yang diambil dari beras seperti mochi-gome/ beras ketan atau "うるち米" (uruchi-gome), atau dari tumbuhan seperti "葛" (kuzu) atau "わらび" (warabi), dan digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat kue tradisional yang disebut "nama-kashi/生菓子. Sangat populer karena teksturnya yang kenyal dan mengembang, ada variasi sesuai musim seperti "草餅" (kusa mochi) atau "桜餅" (sakura mochi), ada juga yang berisi anko atau bahan isian lainnya seperti "大福" (daifuku), dan ada juga yang seperti "ういろう" (uiro) yang tidak ada anko di dalamnya."

Manju

Manju kukus

Manju adalah penganan yang bahan-bahannya “dibungkus” dengan adonan yang dibuat dengan ulenan tepung terigu, tepung beras, tepung soba dan lain-lain, lalu dikukus atau dipanggang. Secara garis besar, manju terbagi dua jenis, manju panggang (yaki-manju) dan manju kukus (mushi-manju), dan ada berbagai jenis manju lokal di berbagai daerah di Jepang.

Monaka

Penganan Jepang yang terbuat dari adonan tipis yang terbuat dari beras ketan dan dicetak menjadi bahan kulit, dengan apitan pasta anko di antaranya. Monaka berbentuk seperti jimat keberuntungan Jepang, adalah jenis penganan Jepang lainnya yang disuguhkan pada acara -acara syukuran.

Yokan (Sejenis jeli)

Di Jepang, secara garis besar terdapat tiga jenis: ① Neri-yokan: yokan yang dibuat dengan menguleni pasta anko, gula dan agar-agar, lalu direbus dan dimasukkan ke dalam cetakan hingga mengeras, ② Mizu-yokan: yokan yang lebih mengandung banyak air dibandingkan dengan neri-yokan dan ③ Mushi-yokan: yokan yang dikukus, yang tidak menggunakan agar-agar, melainkan menambahkan tepung terigu atau kuzu ke dalam pasta anko, lalu dikukus, yang banyak disuguhkan untuk acara syukuran atau bingkisan hadiah.

Sembei

Selain penganan dengan rasa manis, ada juga wagashi yang mempunyai rasa asin dan gurih. Kerupuk sembei yang dibuat dari tepung beras Uruchi yang dikukus, digulung dan dipipihkan menjadi tipis, lalu dibumbui dengan garam atau kecap shoyu (asin), kemudian dipangganga atau digoreng. Sembei adalah salah satu camilan beras yang terbuat dari beras, sedangan “arare” atau “okaki” adalah camilan beras yang terbuat dari beras ketan. 

Kombinasi lezat antara wagashi dan minuman

Wagashi & Sake

Seperti halnya kopi pahit yang cocok dinikmati dinikmati dengan kue-kue khas Eropa, atau red-wine / wiski dengan coklat, ada minuman tertentu yang sangat cocok dipadukan dengan wagashi. Temukan dan rasakan perpaduan terbaik tersebut.

Poin 1: Minuman teh yang digunakan untuk setiap jenis wagashi akan berbeda

Tekstur nama-kashi (penganan segar) yang manis dan lengket cocok dipadukan dengan teh Jepang yang beraroma kuat. Teh matcha atau teh hijau gyokuro halus juga sangat cocok.

Sebaliknya, untuk kerupuk sembei atau penganan yang dipanggang dengan kecap asin yang membuat aroma gurih, disarankan untuk dipadukan dengan teh Bancha yang gurih dan beraroma kuat.

Teh hojicha, Ceylon, dan Assam dengan rasa ringan dengan tingkat kesepatan yang rendah juga cocok dipadukan dengan penganan Jepang yang terbuat dari tepung beras ketan seperti Daifuku atau Ohagi. 

Poin 2: Memadukan pasta anko (kacang merah) , atau sembei dengan minuman beralkohol (sake) adalah ide yang bagus.

Minuman beralkohol seperti whiskey dan anggur merah sering kali dipasangkan dengan cokelat. Tidak banyak yang tahu bahwa wagashi juga cocok dengan minuman beralkohol. Terutama wagashi yang memiliki rasa manis pekat dan rasa kacang, seperti anko (pasta kacang merah), sangat cocok sebagai camilan bersama minuman beralkohol. Khususnya, disarankan untuk dipasangkan dengan sake berjenis ginjo yang memiliki rasa kering. Selain itu, anko juga cocok dipadukan dengan minuman beralkohol manis seperti brandy, red-wine, dan bir hitam yang menggunakan gula merah. Selain itu, penganan gurih seperti sembei juga cocok dipadukan dengan bir.

Bagaimana dengan artikel di atas? Silakan gunakan artikel ini sebagai referensi dan juga jangan lupa untuk membandingkan berbagai rasa wagashi saat berlibur ke Jepang!

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend