47 Prefektur Jepang Vol. 25 - Prefektur Fukui, Prefektur Yang Tak Hanya Ada Tojinbo dan Kastil Echizen-Ono Saja! Tapi Mempunyai Pemandangan Kelas Dunia

福井県 東尋坊

Total prefektur yang ada di Jepang adalah 47 buah.

Berdasarkan letak wilayah yang berbeda, maka tiap prefektur memiliki pemandangan kota, aktivitas, makanan, dan karakteristik lainnya yang berbeda-beda, termasuk beragamnya ciri khas dari masing-masing masyarakat setempat. Dalam seri artikel ini, kami menggali lebih dalam situasi lokal di setiap prefektur dengan memperkenalkan hal menarik dari masing-masing prefektur dan juga kearifan lokal.

Artikel di edisi kali ini akan membahas Prefektur Fukui, prefektur yang menghadap ke Laut Jepang. Kepiting Echizen adalah salah satu kuliner khas lokal yang lezat. Fukui juga terkenal dengan pantai Echizen di utara dan Teluk Wakasa di selatan, Tojinbo dengan formasi bebatuannya yang aneh, serta Kastil Echizen Ono, kastil yang seolah-olah mengapung di atas awan. Yuk pelajari bersama tentang diri khas Prefektur Fukui ini.

Fukui vs Kanazawa - Adalah saingan abadi setelah Kyoto vs Osaka

Seperti halnya Prefektur Niigata, Toyama dan Ishikawa, Prefektur Fukui termasuk dalam wilayah Hokuriku. Semua wilayah Hokuriku menghadap ke Laut Jepang dan terkenal dengan hidangan laut yang lezat dan pemandian air panas (onsen). Orang-orang di prefektur ini sering dibandingkan diri dengan yang lain, dan banyak di antara mereka yang bahkan saling menganggap satu sama lain sebagai saingan.

Prefektur Fukui memiliki persaingan yang sangat kuat dengan Prefektur Ishikawa (terutama Kanazawa), jadi membicarakan Kanazawa di depan penduduk Prefektur Fukui bukanlah ide yang bagus. (Dari sudut pandang orang Jepang), untuk lebih mudah mengerti kondisi persaingan tersebut, bayangkan saja jika orang Kyoto yang bersaing dengan orang Osaka.

Meskipun orang dari prefektur Ishikawa bangga dengan kegiatan wisatanya, seperti adanya Taman Kenrokuen Kanazawa dan kerajinan daun emas, topik-topik berikut ini biasanya diangkat oleh penduduk Prefektur Fukui ketika membanggakan kota asalnya.

Bangga sebagai warga Fukui

福井県民の地元自慢

  •  Mempunyai Shibamasa World, sebuah kolam renang populer No. 1 di Hokuriku, dengan sekitar 50 water slide.
  •  Mempunyai Fukui Prefectural Dinosaur Museum, salah satu dari tiga museum dinosaurus terbaik di dunia. 
  •  Semua warga yang menyukai kepiting Echizen, kuliner khas Fukui
  •  Konon Fukui disebut memiliki tingkat kebahagiaan No.1 di Jepang ♪
  •  Walau prefektur ini tidak mempunyai bandara, tapi dapat pergi dengan mudah ke Bandara Komatsu yang dapat dicapai hanya sekitar 1 jam dengan bis.
  •  Dapat mengunjungi Kyoto atau Osaka dengan 1 Day Trip
  •  Untuk urusan berenang di laut, Fukui adalah tempatnya. Ada Mizushima, Hawaii-nya Hokuriku!
  •  Produk minuman "Sake Bon" dari Fukui adalah sake yang selalu memenangkan medali emas pada kompetisi sake tingkat internasional.

Seperti yang terlihat dari daftar di atas, Prefektur Fukui menggabungkan pemandangan dan aktivitas kelas dunia, yang tidak mau kalah Kanazawa di prefektur Ishikawa.

Lain kali jika kamu bertemu dengan warga asal Fukui, luangkanlah waktu untuk bertanya kepada mereka tentang kearifan lokal yang mereka banggakan!

Dalam soal kebahagiaan, Prefektur Fukui menempati urutan nomor satu di Jepang! Prefektur ini sangat serius dalam hal pendidikan, para siswanya sangat rajin belajar, dan telah menghasilkan banyak CEO.

Bahkan, Prefektur Fukui menduduki peringkat pertama dalam "Peringkat Kebahagiaan 47 Prefektur edisi tahun 2022" oleh Japan Research Institute.
Yang lebih mengagumkan lagi, setelah edisi tahun 2014, 2016, 2018, dan 2020, ini adalah kelima kalinya berturut-turut Fukui menempati peringkat "No. 1 di Jepang dalam hal kebahagiaan'!

Salah satu alasan utamanya adalah karena prefektur ini menawarkan lingkungan kerja yang stabil, terutama di industri tekstil, optik, dan industri manufaktur lainnya. Proporsi wanita yang bekerja dan tingkat pekerja dengan penghasilan ganda juga merupakan yang tertinggi di Jepang, dan sebagai 'prefektur pengasuhan anak', berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan lingkungan pengasuhan anak dan mendukung imigrasi dari luar prefektur.

Dan perlu dicatat bahwa ini adalah prefektur Fukui yang sangat berorientasi pada pendidikan.
Berdasarkan hasil Survei Status Pendidikan Bahasa Inggris 2021 yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada bulan Mei 2022, 85,8% siswa kelas 3 SMP di Prefektur Fukui memiliki nilai Ujian Kemampuan Bahasa Inggris Level 3 atau lebih tinggi, dan 59,6% siswa kelas 3 SMA memiliki nilai Ujian Kemampuan Bahasa Inggris Level 2 atau lebih tinggi. Keduanya telah menduduki peringkat teratas prefektur empat kali berturut-turut setelah tahun 2020, ketika survei tidak lagi dilakukan!

Secara keseluruhan prefektur ini sangat fokus pada pendidikan dan jumlah pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh para siswa sangat banyak!

Para siswa SD diharuskan mengerjakan pekerjaan rumah setiap hari, dan pulang ke rumah dengan pekerjaan rumah yang melimpah selama liburan musim panas. Sebagai hasil dari pendidikan seperti itu, siswa dari Prefektur Fukui sering mendapat peringkat tinggi dalam tes prestasi tingkat nasional.

Prefektur Fukui juga telah lama terkenal dengan "pebisnis Echizen", yang sangat ahli dalam berbisnis. Bahkan saat ini, Fukui dikenal sebagai prefektur yang memiliki banyak presdir, dengan 'tingkat produksi presdir sebesar 1,37% per 100.000 penduduk, tertinggi selama 38 tahun berturut-turut.

Apakah benar bahwa kuliner khas musim dingin Fukui adalah "mizuyokan (agar-agar pasta kacang)" !?

福井県 水ようかん

Mizuyokan adalah kudapan khas Jepang yang dibuat dengan mengeraskan pasta kacang merah dengan agar-agar. Kue ini dalah sejenis yokan, tetapi menggunakan agar-agarl ebih sedikit dari yokan biasa dan lebih menambahkan jumlah kadar air! Mizuyokan adalah kudapan khas Jepang dengan rasa manis, yang mempunyai tekstur yang halus dan terasa lembut di mulut.

Karena penampilannya yang menyejukkan dan rasanya yang segar, mizuyokan biasanya dimakan sebagai camilan musim panas, tetapi bagi orang-orang di Prefektur Fukui, mizuyokan disantap pada saat musim dingin! 
Di Prefektur Fukui, selama bulan-bulan yang dingin dan bersalju, sudah menjadi kebiasaan untuk menghangatkan diri di dalam kotatsu, penghangat ruangan tradisional Jepang berupa meja yang di bawahnya diberi perangkat penghangat, sambil menikmati sepotong mizuyokan.

Ciri khas no. 1 Mizuyokan dari Fukui. Tingkat rasa manis yang rendah dan rasa yang ringan di mulut

Salah satu ciri khas mizuyokan dari Fukui adalah kandungan gulanya. Seperti kebanyakan yokan yang diuleni, yokan ini dibuat dengan mengeraskan gula dan pasta kacang manis dengan agar-agar, tetapi jumlah gula dan agar-agar dikurangi agar tingkat kemanisannya tetap rendah dan rasanya tetap ringan dan menyegarkan.

Karena kandungan gulanya yang rendah, kudapan ini tidak bertahan lama dan sulit untuk dijual di musim panas ketika zaman lemari es belum banyak tersedia. Oleh karena itu, konon kabarnya disebut bahwa suhu musim dingin di Fukui digunakan sebagai lemari es alami dan kudapan ini tersedia pada musim dingin.

Ciri khas no. 2 Mizuyokan dari Fukui. Ukuran untuk 1 lembar mizuyokan adalah seukuran selembar kertas A4! Dipotong menjadi beberapa bagian untuk jumlah orang yang berbeda dan menyantapnya dengan menggunakan spatula.

Mizuyokan Fukui, yang dikenal sebagai 'yokan air musim dingin' atau 'dechi yokan', memiliki penampilan yang khas.
Ukuran standarnya adalah seperti "ippan nagashi", yang dituangkan ke dalam kotak besar berukuran A4 dengan tinggi sekitar 2 cm.
Mizuyokan yang lembut dan berair dipotong-potong menjadi beberapa bagian untuk keluarga dan teman, dan setiap orang memakan mizuyokan dengan spatula, yang merupakan cara Fukui.

Cara yang selama ini ada adalah sebagian besar produk dikemas dalam satu lembar dalam kotak kertas, sehingga tidak cocok untuk dijadikan oleh-oleh, tetapi baru-baru ini jumlah produk yang dimasukkan dalam wadah plastik semakin meningkat, sehingga cocok untuk dijadikan oleh-oleh khas Fukui!
Tertarikkah untuk mencicipi hidangan musim dingin Fukui saat berada di hotel atau di Shinkansen?

Dialek Fukui unik yang wajib kamu ketahui!

Seperti halnya dialek Kansai, Fukui juga memiliki 'dialek Fukui'. Sebenarnya, dialek Fukui digunakan dalam percakapan oleh sesama warga prefektur, yang menganggapnya sebagai bahasa standar, tetapi ketika mereka berbicara dengan orang-orang dari luar prefektur, sering terdapat kesulitan dalam berkomunikasi karena dialek mereka yang sulit dimengerti...

Karenanya, dalam artikel ini penulis ingin memperkenalkan dialek Fukui yang biasa digunakan warga setempat! Ketika bertemu dengan orang dari Fukui, pastikan untuk menggunakannya dalam percakapan!

Tsurutsuru ippai

Istilah yang diucapkan dalam kondisi di mana minuman beralkohol, jus, atau minuman lainnya dituangkan ke dalam gelas hingga tumpah. Sama dengan istilah 'mokkiri' di Hokkaido.

Hoya-hoya

Kata ini bukanlah bentuk jamak dari makanan laut 'hoya'. Kata ini digunakan merespon lawan bicara dengan maksud setuju dengan apa yang lawan bicara katakan, mirip dengan makna 'sousou, sou desu (iya, iya..)', dan selain 'hoya hoya', ada juga ungkapan lain dengan arti yang sama, yakni 'hoya no' atau 'hoya yatte'.

Jami-jami

Ungkapan yang diucapkan ketika mendapat sinyal TV yang buruk, karena adanya badai pasir. Beberapa orang di Prefektur Fukui percaya bahwa ini adalah bahasa standar dan juga biasa diucapkan di wilayah Kanto dan Kansai ketika terdapat sinyal TV buruk.

Bagaimana dengan artikel di atas? jika kamu ada kesempatan mengunjungi Fukui, coba ucapkan beberapa istilah di atas ke orang Fukui, pasti kamu akan mendapatkan respon yang mengejutkan! :)

Artikel series lain tentang ciri khas prefektur di Jepang:

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend