47 Prefektur Jepang Vol. 8 - Inilah keistimewaan Prefektur Kagoshima!

Negara Jepang memiliki bentuk geografis yang ramping memanjang dari Hokkaido sampai Okinawa. Iklim dan karakter masyarakatnya pun berbeda-beda berdasarkan masing-masing prefektur. Bila ditilik lebih jauh, beda prefektur tentu saja berbeda juga barang-barang yang ditawarkan, mulai dari kebiasaan sampai kuliner local terlihat nyata perbedaannya! Selain itu, bila kita mengetahui kebiasaan setempat maka akan membuat wisata yang dijalani semakin lancar. Berbeda dengan ulasan wisata biasa, rangkaian artikel ini akan membuatmu memahami informasi lokal yang nyata di Jepang. Ini dia prefektur Kagoshima.

Setiap hari bergejolak akibat erupsi gunung berapi. Biarpun begitu, tetap tenang

Gunung berapi aktif, Sakurajima bisa mengeluarkan erupsi lebih dari 1000 kali ketika sedang aktif bergejolak dalam setahun. Terkadang, gunung ini memuntahkan asap yang bisa mencapai 2000 meter dan diberitakan dalam situasi genting. Tetapi, penduduknya tetap tenang. Bukannya meributkan erupsi, penduduknya memilih untuk memikirkan jemuran pakaian yang tertutup oleh letusan abu gunung berapi.

Abu Sakurajima merupakan bagian dari kehidupan

Abu adalah hal yang biasa dalam kehidupan masyarakat di prefektur Kagoshima. Orang bahkan bisa jatuh terpeleset disebabkan oleh abu. Apabila abu yang dihasilkan telah melewati kadar tertentu, maka kantor pemerintahan akan membagikan kantong yang disebut Kokuhaibukuro. Tibalah saatnya untuk membersihkan abu tersebut. Wajah akan dipenuhi dengan abu yang menempel di alas bedak. Kemana arah angin bertiup di atas langit Sakurajima adalah hal yang menjadi perhatian masyarakat. Pemilahan sampah terbagi menjadi sampah yang dapat dibakar, sampah yang tidak bisa dibakar dan abu.

Tidak terburu-buru dan santai terhadap waktu

Janji untuk bertemu ditentukan ketika berangkat dari rumah. Sifat penduduknya sangatlah santai. Begitu juga sikap ketika memproduksi barang atau berdagang, pernyataan “Aah, tidak apa-apa” sering terlontar dari masyarakatnya, sehingga kemampuan berdagang mereka dianggap kurang baik.

Masyarakatnya didominasi oleh laki-laki 


Masyarakat Kagoshima sering menyebut wilayahnya sebagai kerajaan konservatif dimana penduduk pria lebih dominan dibandingkan wanita. Ketika berada di luar, wanita berjalan dibelakang pria. Dalam perayaan tradisional maupun acara makan bersama, kaum pria duduk di bagian utama meja sedangkan wanita duduk di kursi dekat pintu. Wanita hanya berada disamping pria ketika menyuguhkan makanan atau minuman.

Kaum pria bekerja di luar, kaum wanita bertugas dirumah


Kaum pria dianggap tabu untuk berkomentar tentang pekerjaan rumah yang notabene tugas kaum wanita. Contohnya, seburuk apapun masakan yang disuguhkan, kaum pria wajib menghabiskan hidangan yang disuguhkan tanpa boleh berkomentar. Begitu juga ketika pekerjaan membersihkan rumah dianggap kurang, tidak pada tempatnya untuk berkomentar. Sedikit saja berkomentar, seketika penilaian orang akan langsung menganggap pria tersebut sebagai lelaki kemayu.

Konsumsi somen terbanyak di Jepang


Masyarakat Kagoshima sangat menggemari somen. Bahkan sebagai isi miso sup maupun hidangan tumis, hampir sepanjang tahun dikonsumsi. Terkadang, somen disantap bersama dengan nasi putih, sebagai kombinasi hidangan utama. Bila kamu bingung ingin memberikan hadiah apa bagi teman yang berasal dari prefektur Kagoshima, berikan saja somen yang sudah pasti tidak akan meleset.

Sulit dipercaya bahwa karakter suatu prefektur bisa sedemikian berbeda di Jepang. Nantikan serial artikel berikutnya! Tinggalkan komentarmu di kolom sebelah kanan ya. Beritahu kami apabila kamu ingin mengetahui lebih jauh mengenai prefektur tertentu! 

Serial artikel lainnya:

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend