47 Prefektur Jepang Vol.14 – Nagasaki Yang Menakjubkan!

Jepang, letak geografis yang panjang dan kurus mulai dari Hokkaido hingga Okinawa. Ketika iklim berubah, begitu pula ada perubahan pada orang-orang dan nilai-nilai mereka. Jika kamu membandingkan orang-orang dari daerah yang berbeda, akan terlihat jelas bahwa tidak hanya adat istiadat dan makanan yang berubah, tetapi juga karakter orang-orang di sebuah prefektur. Sudah menjadi pengetahuan lokal bahwa mengetahui hal ini dapat membuat liburan berkeliling di Jepang akan jauh lebih lancar. Ini adalah seri artikel yang menunjukkan kepadamu bagian asli dari prefektur di Jepang yang bukan sekedar bagian dari sebuah liburan saja. Dalam seri ke-14 ini, kami membahas tentang Prefektur Nagasaki.

Orang Jepang yang Paling Optimis

Selama masa isolasi Jepang selama periode Edo, hanya Nagasaki yang membiarkan pintunya terbuka bagi dunia, dan konon kabarnya kepribadian yang unik dan terbuka lahir dari sini. Selain bisa menjumpai makanan dan budaya asing, orang-orang di sini memiliki lebih banyak rasa ingin tahu dibandingkan tempat lain di Jepang. Juga, keuntungan dari perdagangan luar negeri selama periode ini dibagikan kepada rumah tangga di prefektur, yang pada gilirannya membuat orang lebih optimis dan boros saat menggunakan uang.

Liburan O-Bon Dihabiskan dengan Menyalakan Kembang Api di Makam

O-bon adalah event tempat di mana orang jepang berkumpul dengan kerabat, bersenang-senang, dan menyapa leluhur. Kembang api dinyalakan di depan nisan dan kuburan menjadi tempat yang sangat hangat selama ini. Hal ini muncul dari pemikiran untuk memastikan nenek moyangnya tidak kesepian, dan harus membuat tempat peristirahatan yang menyenangkan dan hidup. Ini adalah proses berpikir orang-orang dari Nagasaki.

Orang Meninggal Diutus dengan Cara Luar Biasa

"Prosesi Perahu Roh" adalah acara yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 15 Agustus, itu adalah tradisi di mana roh nenek moyang kita ditempatkan di atas perahu dan dikirim ke "Tanah Suci Barat (surga Buddha Amitabha)". Arwah orang yang meninggal ditempatkan di atas perahu, didorong bel dibunyikan dan banyak menggunakan petasan. Pada satu malam ini, lebih dari setengah konsumsi tahunan petasan dikonsumsi murni oleh Nagasaki. Bahkan ada orang yang membeli petasan senilai lebih dari 500.000 yen, di home center, dan supermarket yang menimbun stok dalam jumlah besar selama periode ini. Seluruh kota ditutupi dengan bubuk mesiu selama dalam prosesi ini, jadi diperlukan saputangan dan penutup telinga.

Jika Tamu Datang, Sara Udon Adalah Jamuan Umum

Jika ada tamu datang ke rumah, tanpa ragu sepiring besar sara udon akan dijamu untuk tamu. Inilah keramahan penduduk Prefektur Nagasaki.

Hampir Tidak Ada Orang yang Bisa Mengendarai Sepeda

Kota ini memiliki banyak lereng, artinya di sini hampir tidak ada orang yang mengendarai sepeda. Kabarnya juga hanya sedikit orang yang benar-benar tahu cara mengendarai sepeda.

Pengemudi Bus Memiliki Keterampilan Seperti Sang Ahli

Di Nagasaki terdapat banyak bukit dan lereng, yang mana kota ini dijuluki alias "Kota lereng". Ada bus yang melewati tikungan sempit dan bukit terjal ini. Dalam industri ini dikatakan bahwa pengemudi yang mengemudi di sini memiliki "Teknik mengemudi terbaik di Jepang".

Kuliner Lokal Populer adalah Toruko Rice

"Toruko Rice" yang merupakan masakan 1-hidangan lokal yang sangat disukai terdiri dari pasta Napolitan, potongan daging babi, dan kari pilaf. Asal muasal hidangan ini masih menjadi misteri, tidak satu pun hidangan di atas piring itu berasal dari Turki melainkan kata "Turoko" yang berarti Turki dalam bahasa Jepang.

Ada berbagai karakter luar biasa dan tidak dapat dipercaya dari orang-orang dari sebuah prefektur di seluruh Jepang. Ini hanyalah satu artikel sebagai bagian dari sebuah seri, jadi kami ingin mendengar pendapatmu di bagian komentar di sebelah kanan. Prefektur mana yang ingin kamu ketahui lebih lanjut? Beritahu kami ya!

Artikel Terkait:

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend