Kafunsho, Penyakit alergi musiman yang ada di Jepang

  • 7 Mrt 2021
  • 19 Mrt 2024
  • Monique Lu
  • Pauli

Pada pergantian musim, dari musim dingin hingga musim semi, produk yang berhubungan dengan “serbuk" dapat kamu temukan di setiap sudut pertokoan. Bagi masyarakat Jepang, musim semi bisa dikatakan sebagai musim yang sangat dinanti sekaligus musim yang ingin dihindari. Saatnya untuk bisa melihat mekarnya bunga sakura yang indah, tetapi akan banyak orang yang menderita akan kafunsho atau dalam Bahasa Inggrisnya "hay fever/ pollen allergy". Untuk memperingan gejala yang diderita akan alergi kafunsho, biasanya orang memakai memakai masker, kacamata, minum obat, obat hidung, obat tetes mata, bergantung pada level gejala yang diderita. Apa sih sebenarnya “Kafunsho"? Artikel ini memecahkan misteri tentangnya.

Sekilas Tentang Kafunsho

Kafunsho adalah reaksi alergi yang disebabkan oleh tubuh manusia terhadap serbuk sari pohon. Selain bersin, hidung tersumbat dan ingusan, terdapat berbagai gejala seperti mata gatal, mata berair, bahkan kulit kasar. Ini terjadi terutama ketika serbuk sari yang menyebabkan reaksi alergi, seperti serbuk sari pohon cedar Jepang di musim semi, yang terbang dan tersebar, dan hampir tidak menunjukkan gejala di waktu lain. Serbuk cedar merupakan penyakit endemik di Jepang, dan dikatakan bahwa sekitar 20% orang Jepang saat ini adalah pasiennya. Orang asing yang tinggal di Jepang juga dapat terjangkit alergi ini. Bahkan sampai monyet di kebun binatang dan kucing yang tinggal di dalam rumah juga bisa terjangkit.

Musim datangnya alergi Kafunsho

Jumlah orang yang menderita karena alergi ini meningkat di antara musim semi dan musim gugur. Selain itu, waktu ketika serbuk sari terbang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman dan wilayahnya, tetapi penyebab dari penyerbukan di musim semi adalah serbuk sari pohon seperti cemara, termasuk serbuk sari cedar. Serbuk sari dari pohon-pohon ini ditandai dengan terbang dari belasan kilometer hingga ratusan kilometer dalam beberapa kasus di atas angin. Oleh karena itu, sejumlah besar serbuk sari bisa terbang bahkan di daerah perkotaan di mana hanya ada sedikit pohon aras dan pohon cemara. Di sisi lain, perwakilan dari tanaman yang mengandung serbuk pollen di musim gugur adalah serbuk sari dari rumput seperti ragweed dan mugwort. Kedua jenis tanaman tersebut, mengalami puncak penyebaran terjadi sekitar bulan September.

Kapan sebenarnya Kafunsho itu muncul?

Kafunsho memiliki sejarah yang panjang, dan peramall Babilonia (sekarang Irak Selatan, di wilayah Tigris dan Efrat yang lebih rendah) pada tahun 1800-an SM menggambarkan gejalanya seperti demam. Hubungan antara rinitis alergi musiman dan serbuk sari telah diklarifikasi pada abad ke-19. Saat itu, banyak orang di Inggris menderita gejala seperti flu di musim panas. Kondisi ini disebut dengan “hay fever” karena sebagian besar pasien bekerja di peternakan dan gejalanya muncul pada saat pemotongan rumput.

Kasus gejala alergi kafunsho pertama yang dilaporkan di Jepang adalah dari jenis tanaman ragweed pada tahun 1961. Penyerbukan pohon cedar berlanjut dua tahun kemudian pada tahun 1963, Dactylis pada tahun 1964, dan mugwort pada tahun 1969, dan telah dilaporkan hingga saat ini sekitar 60 jenis tumbuhan dengan serbuk yang menyebabkan alergi kafunsho.

Hokkaido dan Okinawa merupakan wilayah yang tidak terkena serbuk sari pohon cedar?

Pohon cedar /スギ jarang tumbuh secara alami di Hokkaido, kecuali di beberapa daerah. Oleh karena itu, semakin daerahnya berada makin utara, jumlah serbuk sari cedar Jepang semakin berkurang. Selain itu, seperti di Okinawa, jumlah pohon cemara Jepang jauh lebih kecil daripada pohon di pulau Honshu, sehingga orang yang menderita alergi kafunsho cedar Jepang termasuk sedikit.

Mungkin di antara kamu yang sangsi, apakah saya terkena alergi kafunsho saat kamu berlibur ke Jepang?
Serbuk sari masuk ke dalam tubuh, dan ketika jumlahnya melebihi tingkat tertentu, gejala penyakit alergi kafunsho ini nakin akan terasa. Jadi jangan khawatir, jika kamu tidak menetap dalam jangka waktu lama di Jepang, kamu tidak akan terjangkit penyakit alergi kafunsho ini.

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend