Kenalan dengan Pager! Kumpulan Kode Rahasia & Cara Bacanya. Mengenal Budaya Nostalgia Tahun 90-an!

Pager (pokebell) adalah alat komunikasi yang sangat populer di era sebelum smartphone. Karena hanya bisa mengirim pesan dengan angka, lahirlah cara membaca seperti kode rahasia, misalnya "084 = ohayo" (selamat pagi).

Penggunaan yang unik ini sangat berkesan bagi orang-orang yang mengalaminya dan masih terus diceritakan hingga sekarang. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara mendalam cara penggunaan pager, budayanya, dan kisah-kisah nyata dari generasi pager. Mari kita selami kembali pesona pager!

*Jika kamu membeli atau memesan produk yang disebutkan dalam artikel ini, sebagian dari penjualan mungkin akan dikembalikan ke FUN! JAPAN.

Apa itu pager?

Pager

Pager (pokebell) adalah alat komunikasi yang berasal dari Amerika. Nama resminya dalam bahasa Jepang adalah "Pocket Bell," dan dalam bahasa Inggris disebut "pager."

Mekanismenya adalah dengan mengirimkan sinyal angka melalui saluran telepon, yang kemudian diterima sebagai notifikasi oleh pemiliknya. Pengirim akan memasukkan nomor tertentu dari telepon umum atau sejenisnya, dan penerima akan memeriksa angka tersebut di perangkat saku mereka. Karena di awal hanya bisa mengirim angka, para penggunanya menggunakan permainan kata-kata (語呂合わせ - goroawase) untuk menyampaikan pesan. Sistem yang sederhana namun jenaka inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa alat ini berhasil memikat banyak orang.

Kenapa Pager Populer? Fenomena Sosial dari Budaya Pager

Selanjutnya, mari kita bahas tentang kemunculan pager, penyebarannya di Jepang, dan alasan mengapa ia menjadi populer di kalangan anak muda, dengan sedikit menyinggung latar belakang sosial pada masa itu.

Kelahiran Pager dan Perkenalannya di Jepang

Murid Perumpuan SMA

Pager lahir di Amerika pada tahun 1950-an dan digunakan di bidang medis serta bisnis sebagai alat komunikasi darurat. Di Jepang, ia diperkenalkan pada tahun 1970-an, dan mulai menyebar luas di kalangan masyarakat umum pada tahun 1990-an.

Yang paling menarik adalah budaya pager yang unik di Jepang. Anak-anak muda, terutama siswi SMA, mulai menggunakan permainan kata dan kode rahasia untuk saling bertukar pesan secara bebas. Ini menjadi fenomena sosial yang begitu besar sampai-sampai muncul istilah "generasi pager." Ikatan antara pager dan anak muda ini terbilang langka di dunia, menjadikan booming pager di Jepang sebagai fenomena yang unik.

Mengapa Budaya Pager Menjadi Populer?

Salah satu alasan mengapa pager sangat populer di kalangan anak muda adalah "kemudahannya untuk menyampaikan pesan secara diam-diam." Pesan yang sulit diucapkan lewat telepon bisa disampaikan melalui kode angka—daya tarik inilah yang mendorong penyebarannya di kalangan anak muda.

Selain itu, karena saat itu ada banyak telepon umum di mana-mana, pager sangat praktis karena pesan bisa dikirim kapan saja dan di mana saja. Ditambah dengan elemen unik berupa "saling memecahkan kode rahasia," budaya ini pun mengakar kuat.

Apa itu Generasi Pager?

Generasi pager mengacu pada anak muda berusia 10-an hingga awal 20-an yang menggunakan pager terutama pada tahun 1990-an (sekarang berusia sekitar 40-an hingga 50-an). Di era tanpa media sosial dan smartphone, anak muda saat itu menikmati komunikasi dengan mengekspresikan perasaan melalui angka dan sarana yang terbatas.

Ciri khas generasi pager adalah kemampuan mereka yang luar biasa dalam permainan kata dan memecahkan kode. Mungkin karena saat ini kita bisa berkomunikasi dengan teks bebas, pager dengan komunikasinya yang hanya mengandalkan angka menjadi kenangan yang sangat berkesan dan kuat di ingatan.

Kode & Makna Angka di Pager

Kode & Makna Angka di Pager

Generasi pager saling bertukar pesan seperti "aku cinta kamu" atau "selamat tidur" hanya dengan menggunakan angka. Angka apa saja yang memiliki makna tertentu, dan bagaimana cara membacanya?

Di sini, kami akan memperkenalkan beberapa kode pager yang paling sering digunakan.

Mekanisme dan Aturan Dasar Kode Pager

Kode pager adalah cara menyampaikan pesan menggunakan permainan kata-kata angka (goroawase) dan aturan konversi tertentu. Misalnya, "084" diartikan sebagai ohayou (selamat pagi), dan "14106" diartikan sebagai aishiteru (aku cinta kamu), dengan cara memberikan makna pada bunyi atau susunan angka.

Selain itu, di era selanjutnya, muncul juga fitur yang memungkinkan pengguna memasukkan karakter secara langsung dengan operasi seperti "*2*2". Berkat kreativitas dan ide-ide ini, pager berkembang dari sekadar alat komunikasi menjadi alat budaya.

Contoh Kode Pager! Daftar Angka dan Pesan yang Jelas

Berikut adalah beberapa contoh kode pager yang benar-benar digunakan. Kode-kode ini penuh dengan kreativitas untuk menyampaikan emosi dan pesan hanya dengan angka.

Angka Masukan

Pesan

0840

 Ohayou ( Selamat pagi)
4649Yoroshiku ( Salam kenal)
39Sankyuu ( Terima kasih)
14106Aishiteiru (Aku suka kamu)
0833Oyasumi (Selamat tidur)
8181Baibai (bye-bye)
724106Nani shiteiru (Lagi ngapain?)
49106841Chikyuu TEL ( Denwa) Hoshii ( Tolong telepon secepatnya)
104510Ima shigoto (Lagi kerja)

Kode pager ini digunakan untuk komunikasi antara teman atau kekasih, dan menjadi populer sebagai pesan rahasia yang maknanya hanya dipahami oleh orang-orang tertentu.

Kisah Nyata dari Generasi Pager

Berikut adalah cerita kenangan dari 5 staf FUN! JAPAN yang menggunakan pager di masanya. Bagi kamu yang juga dari generasi pager, mari bernostalgia!

Tuan Y

PHS

Saya pertama kali punya pager saat masuk universitas, di usia 19 tahun. Saya pakai model klasik warna abu-abu yang paling banyak dipakai, dan kode seperti "084" (selamat pagi) atau "361" (dingin) sering saya gunakan. Saya ingat antre di telepon umum yang banyak tersedia di mana-mana saat itu. Saya cukup jago menekan tombol dengan cepat, dan keahlian itu mungkin masih berguna saat pakai keypad atau kalkulator sekarang. Tapi, setelah PHS (ponsel nirkabel) keluar dan bisa pakai emoji, saya langsung ganti.

Tuan H

Papan hitam stasiun

Setelah acara minum-minum, saya pernah kirim pesan "114106" (aku cinta kamu). Waktu ketemu atau telepon lagi, saya bilang, "Maaf, maaf, tadinya mau bilang terima kasih, tapi tangan saya malah ngetik itu... mungkin itu isi hati yang sebenarnya ya. Jangan dipikirin, ya." (tertawa). Kalau ada satu angka saja yang salah, pesannya jadi tidak bisa dipahami. Saya cukup jago memecahkan misteri ini, jadi saya sering kali bisa menebak pesan yang benar. Saya lumayan jadi pahlawan di antara teman-teman.

Sebelum ada pager, era komunikasi lebih sulit lagi, seperti meninggalkan pesan di papan tulis stasiun. Sebaliknya, era sekarang ini terlalu nyaman, sampai-sampai kita bisa dilacak ke mana pun kita pergi. Mungkin pager adalah "era yang pas" di tengah-tengah dua era tersebut.

Tuan T

Transiver

Waktu saya SD kelas 5 atau 6, hanya segelintir anak yang punya pager. Mereka adalah anak-anak dari keluarga tuan tanah, anak-anak yang tinggal di rumah mewah, atau anak-anak dari orang yang terlihat sedikit "nakal." Mereka adalah orang-orang yang spesial, dan saya ingat mereka menjadi pusat perhatian yang bikin iri.

Di waktu yang sama, anak-anak kaya dan pintar entah kenapa sering bawa walkie-talkie atau alat sinyal morse. Kalau dipikir-pikir sekarang, itu adalah era perubahan peradaban yang luar biasa, ya.

Tuan O

Pager

Waktu saya SMA kelas 1-2 (sekitar tahun 1997-1998), pager sedang sangat populer. Saya rasa ada sedikit "adu gengsi" soal seberapa cepat kamu bisa mengetik pesan. Menekan tombol telepon umum dengan cepat, berbunyi "tatatatata," seolah-olah itu sebuah status (saya juga cukup cepat). Saya rasa orang yang terbiasa dengan metode ini juga cukup cepat beradaptasi dengan metode flick di smartphone.

Satu lagi, waktu itu "teman email" (merutomo) lagi tren. Caranya, ketik nomor pager acak dan kirim pesan. Kalau ada balasan, komunikasi pun dimulai dan mereka jadi teman email. Saya pernah dengar teman perempuan saya kesal sama teman email laki-lakinya. Suatu kali, saya iseng pura-pura jadi laki-laki itu dan kirim pesan ke teman saya, yang bikin dia marah besar.

Tuan T

電話

Karena mengirim pesan dari telepon rumah, kalau dipikir-pikir sekarang, "Kenapa tidak telepon saja?" Tapi, jika sudah larut malam, atau kalau orang tua teman yang mengangkat telepon, itu akan jadi canggung. Jadi, bisa mengirim pesan singkat adalah keuntungan besar. Karena jumlah karakter terbatas, pager sangat praktis untuk memberitahu lokasi atau waktu janjian.

Apakah Ada "Pager Versi Reiwa" di Era Revival Ini?!

Dengan meluasnya penggunaan PHS (ponsel nirkabel), pager perlahan-lahan menghilang. Namun, seiring dengan tren revival belakangan ini, pager kembali menarik perhatian sebagai gawai retro.

Tentang "emojam" dari Sega

emojam

Gawai yang menarik perhatian sebagai pager versi modern adalah "emojam", yang diluncurkan oleh Sega. Ini adalah perangkat mini dengan nuansa retro yang memungkinkan kamu mengirim angka, ikon, dan pesan bergaya stempel.

Kelebihan utamanya adalah bisa dihubungkan ke smartphone melalui Bluetooth dan dinikmati seperti chat. Dengan nuansa nostalgia yang terasa modern, gawai ini layak disebut sebagai "pager versi Reiwa" yang menawarkan pengalaman baru namun tetap membangkitkan kenangan.

Budaya pager ini terasa nostalgia bagi mereka yang mengalaminya, dan terasa unik bagi generasi yang tidak tahu. Jadi, mengapa tidak mencoba merasakan pesona ini di kesempatan kali ini?

👉 Temukan "emojam" di Yahoo! Shopping

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend