Tahun 2026 (tahun depan) adalah tahun "Kuda" menurut zodiak Jepang (Eto). Eto bukan hanya sekadar konsep kalender, tetapi juga digunakan sebagai ramalan untuk mendiagnosis kepribadian, serta sebagai hiasan pembawa keberuntungan di Tahun Baru, dan telah mengakar kuat dalam budaya Jepang. Artikel ini akan membahas pengetahuan dasar tentang Eto di Jepang, makna budayanya, serta penjelasan mendalam tentang Eto tahun 2025 dan 2026. Dengan membaca artikel ini, Anda akan memahami urutan dan makna Eto, sehingga dapat menyambut tahun depan dengan lebih menyenangkan.
Pengetahuan Dasar dan Makna "Eto" di Jepang
Eto telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jepang. Mari kita lihat dasar-dasarnya dan hewan-hewan dalam dua belas shio.
Wajib Tahu! Eto Jepang dan Dua Belas Hewan Shio
"Eto" pada dasarnya adalah sistem kalender yang menggabungkan "Jikkan" (Sepuluh Batang Langit) dan "Junishi" (Dua Belas Shio), yang berputar setiap 60 tahun. Jikkan terdiri dari 10 unsur seperti Kou, Otsu, Hei, Tei, dan melambangkan aliran langit. Sementara itu, Junishi menggunakan 12 jenis hewan yaitu: Ne, Ushi, Tora, U, Tatsu, Mi, Uma, Hitsuji, Saru, Tori, Inu, dan I untuk mewakili tahun.
【Dua Belas Hewan Shio】
- Ne (Tikus)
- Ushi (Sapi)
- Tora (Macan)
- U (Kelinci)
- Tatsu (Naga)
- Mi (Ular)
- Uma (Kuda)
- Hitsuji (Domba)
- Saru (Monyet)
- Tori (Ayam)
- Inu (Anjing)
- I (Babi Hutan)
Saat ini, biasanya hanya Junishi (dua belas shio) yang disebut sebagai "Eto". Setiap hewan memiliki makna simbolis, dan juga populer sebagai acuan untuk meramal kepribadian dan keberuntungan.
Alasan Urutan Eto Ditentukan
Urutan Eto berasal dari sebuah cerita rakyat kuno.
Pada suatu waktu, dewa berkata, "Pada pagi Tahun Baru, siapa yang datang memberi salam lebih dulu akan mendapat tugas menjaga tahun itu secara bergiliran." Para hewan pun berlomba. Tikus yang cerdik naik ke punggung sapi, lalu melompat turun tepat sebelum garis akhir dan tiba pertama. Setelah itu diikuti oleh sapi, macan, kelinci, dan seterusnya, hingga babi hutan tiba terakhir sebagai yang kedua belas.
Cerita ini menjadi asal-usul urutan Eto, dan juga memengaruhi citra kepribadian masing-masing hewan.
Perbedaan Hewan Eto di Jepang dan Negara Asia Lain
Di Jepang, hewan terakhir dalam Eto adalah I (babi hutan), namun di negara seperti Tiongkok, Korea, dan Thailand, biasanya adalah babi. Selain itu, di beberapa daerah, kambing digunakan sebagai pengganti domba (Hitsuji).
Perbedaan hewan Eto di tiap negara ini disebabkan oleh perbedaan budaya dan kebiasaan setempat. Dari perbedaan ini, kita bisa merasakan keunikan dan keragaman budaya Eto yang ada di berbagai negara Asia.
Cek Eto Setiap Tahun! 【Versi 2025 & 2026】
Di sini, kami akan memperkenalkan daftar Eto untuk tahun 2025 dan 2026, serta 12 tahun ke depan.
Eto Tahun 2026
Tahun zodiak 2026 adalah Hinoeuma, dengan hewan shio Kuda (Uma). Sejak dahulu, tahun Hinoeuma dikenal sebagai tahun yang penuh keberuntungan dan energi, serta diyakini bahwa tindakan positif akan menarik keberuntungan. Dengan memperhatikan shio tahun depan, mungkin ini saat yang baik untuk melangkah ke awal yang baru.
Shio Tahun 2025
Shio tahun 2025 adalah Kinotomi, dengan hewan shio Ular (Mi). Shio ini melambangkan kebijaksanaan dan perubahan, serta dikenal sebagai tahun dengan tekad kuat yang tersembunyi di balik ketenangan. Tahun 2025 adalah masa di mana kemampuan mengambil keputusan secara tenang dan fleksibilitas sangat dibutuhkan. Tahun ini juga diyakini sebagai waktu yang baik untuk keberhasilan dalam upaya yang bertema pembelajaran dan transformasi.
Daftar Shio Tahun 2025–2037
| Tahun | Shio | Hewan |
| 2025 | Kinotomi (乙巳) | Ular |
| 2026 | Hinoeuma (丙午) | Kuda |
| 2027 | Hinotohitsuji (丁未) | Domba |
| 2028 | Tsuchinoesaru (戊申) | Monyet |
| 2029 | Tsuchinototori (己酉) | Ayam |
| 2030 | Kanoeinu (庚戌) | Anjing |
| 2031 | Kanotoi (辛亥) | Babi Hutan |
| 2032 | Mizunoene (壬子) | Tikus |
| 2033 | Mizunotoushi (癸丑) | Sapi |
| 2034 | Kinoetora (甲寅) | Harimau |
| 2035 | Kinotou (乙卯) | Kelinci |
| 2036 | Hinoetatsu (丙辰) | Naga |
| 2037 | Hinotomi (丁巳) | Ular |
Peran Shio dalam Budaya dan Kehidupan Masyarakat Jepang
Shio merupakan simbol budaya yang tak terpisahkan dari perayaan Tahun Baru Jepang dan momen penting dalam kehidupan. Berikut ini, mari kita lihat peran shio dalam budaya dan kehidupan masyarakat Jepang.
Kebiasaan Tahun Baru dan Shio
Pada perayaan Tahun Baru di Jepang, kartu ucapan tahun baru (nengajo) dan hiasan bertema shio sangatlah penting. Khususnya pada nengajo, lazim mengirimkan ilustrasi hewan shio tahun berikutnya. Selain itu, patung shio (seperti lonceng tanah liat atau ukiran kayu) juga dipajang sebagai jimat keberuntungan. Tradisi merayakan tahun baru melalui shio ini mempererat ikatan keluarga dan komunitas, menjadi ciri khas budaya Jepang.
Misalnya, di "Nakagawa Masashichi Shoten", toko yang telah berdiri selama 300 tahun di Jepang dan menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari berbasis kerajinan, setiap tahun mereka merilis berbagai produk bertema shio tahun berikutnya.
Tahun Kelahiran dan Shio
Shio juga melambangkan tahun kelahiran seseorang, dan diyakini bahwa shio kelahiran memengaruhi kepribadian serta peruntungan seseorang. Di antara kepercayaan tersebut, "Toshio-toshi onna" (pria/wanita tahun shio sendiri) yang memasuki tahun shionya sendiri dianggap sebagai tahun istimewa, dengan makna penolak bala dan awal baru. Selain itu, "Kanreki" pada usia 60 tahun juga merupakan momen di mana siklus shio kembali ke tahun kelahiran, dan dirayakan sebagai tradisi untuk memperingati umur panjang dan kelahiran kembali.
Pengetahuan Seputar Shio dan Cara Membaca Kanji Shio
Setelah memahami dasar-dasar tentang Eto, berikut ini adalah pengetahuan tambahan agar Anda bisa lebih menikmati Eto.
Cara Membaca Kanji Eto
| Kanji | Onyomi | Kunyomi |
| 子 | Shi | Ne |
| 丑 | Chuu | Ushi |
| 寅 | In | Tora |
| 卯 | Bou / Mou | U |
| 辰 | Shin | Tatsu |
| 巳 | Shi | Mi |
| 午 | Go | Uma |
| 未 | Bi | Hitsuji |
| 申 | Shin | Saru |
| 酉 | Yuu | Tori |
| 戌 | Jutsu | Inu |
| 亥 | Gai / Kai | I |
Dalam bahasa Jepang, kanji Eto memiliki dua cara baca, yaitu onyomi dan kunyomi. Misalnya, “子” dibaca “Shi” (onyomi) dan “Ne” (kunyomi). Demikian juga “丑 = Chuu / Ushi”, “寅 = In / Tora”, dan seterusnya.
Kanji Eto digunakan dalam kalender atau dokumen sejarah, sedangkan kunyomi yang merupakan nama hewan lebih akrab digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengingat cara bacanya, Anda bisa memahami asal-usul dan latar belakang budaya Eto dengan lebih mendalam.
Gambaran Hewan dalam Budaya Jepang
| Hewan | Makna & Simbol Keberuntungan |
| 子 (tikus) | Kesuburan keturunan, keberuntungan finansial, daya gerak |
| 丑 (sapi) | Rajin, kemakmuran, ketekunan dan perkembangan, langkah pasti |
| 寅 (harimau) | Keberuntungan uang, vitalitas kuat, penolak bala & pengusir roh jahat |
| 卯 (kelinci) | Lompatan & kemajuan, keselamatan, keharmonisan keluarga |
| 辰 (naga) | Kekuasaan, kesuksesan, ambisi naik, kenaikan pangkat |
| 巳 (ular) | Keberuntungan uang, kebijaksanaan, vitalitas |
| 午 (kuda) | Kesehatan, kemajuan, perkembangan usaha, panen melimpah |
| 未 (domba) | Keharmonisan keluarga, ketenangan, perdamaian, jaringan relasi yang luas |
| 申 (monyet) | Kebijaksanaan, keberuntungan menang, terhindar dari bencana |
| 酉 (ayam) | Kesuksesan bisnis, awal waktu |
| 戌 (anjing) | Kelahiran lancar, usaha, hubungan dengan orang lain |
| 亥 (babi hutan) | Kesehatan, kemajuan, keberanian dan keyakinan |
Tikus melambangkan “kesuburan keturunan”, sapi “kerajinan & kemakmuran”, dan setiap hewan dalam Eto memiliki makna simbolis tersendiri. Hewan-hewan ini juga digunakan sebagai simbol karakter dan keberuntungan dalam ramalan Eto.
Dua Belas Shio Juga Melambangkan Waktu dan Arah
Dua belas shio tidak hanya mewakili tahun, tetapi sejak zaman dahulu juga digunakan untuk menunjukkan waktu dan arah.
| Dua Belas Shio | Arah | Jam Modern |
| 子 (ne) | Utara | 23:00〜1:00 |
| 丑 (ushi) | Utara-Timur Laut | 1:00〜3:00 |
| 寅 (tora) | Timur Laut | 3:00〜5:00 |
| 卯 (u) | Timur | 5:00〜7:00 |
| 辰 (tatsu) | Tenggara-Timur | 7:00〜9:00 |
| 巳 (mi) | Tenggara | 9:00〜11:00 |
| 午 (uma) | Selatan | 11:00〜13:00 |
| 未 (hitsuji) | Selatan-Barat Daya | 13:00〜15:00 |
| 申 (saru) | Barat Daya | 15:00〜17:00 |
| 酉 (tori) | Barat | 17:00〜19:00 |
| 戌 (inu) | Barat Laut-Barat | 19:00〜21:00 |
| 亥 (i) | Barat Laut | 21:00〜23:00 |
Dua belas shio (Juunishi) mewakili arah yang dibagi menjadi 12 bagian pada lingkaran. Utara sejati disebut "Ne" (Tikus), dan selatan sejati disebut "Uma" (Kuda), yang diatur searah jarum jam. Garis yang menghubungkan "Ne" (utara) dan "Uma" (selatan) ini menjadi asal kata "Shigosen" (garis meridian) yang digunakan dalam geografi modern.
Selain itu, pada zaman dahulu seperti pada era Edo di Jepang, satu hari dibagi berdasarkan dua belas shio, dan waktu diukur setiap sekitar dua jam. Cara penyebutan waktu ini masih tersisa dalam bahasa modern. Misalnya, "Shougo" (tengah hari) berarti tengah-tengah dari "Uma no koku" (jam Kuda), yaitu pukul 12 siang. Sebelum "Uma" (tengah hari) disebut "gozen" (sebelum tengah hari/pagi), dan setelah "Uma" disebut "gogo" (setelah tengah hari/sore).
Dengan demikian, shio tidak hanya menjadi simbol tahun, tetapi juga sangat berkaitan dengan konsep spasial seperti waktu dan arah, dan masih hidup dalam budaya serta bahasa Jepang hingga saat ini.
Shio sebagai Simbol Budaya Jepang
Shio bukan sekadar penanggalan, melainkan "simbol budaya". Dalam kehidupan masyarakat Jepang, shio hadir dalam ucapan tahun baru, kartu ucapan tahun baru (nengajo), perayaan ulang tahun ke-60 (kanreki), dan berbagai momen penting lainnya. Menelusuri shio Anda sendiri, membicarakannya dengan teman Jepang, atau mencari barang-barang bertema shio juga bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. Melalui shio, silakan rasakan kedalaman budaya Jepang yang telah diwariskan sejak zaman kuno.
Comments