Seri Memasak Gastronomi Lokal Jepang ⑤ : Yamagata : Imo-ni

Seri artikel gastronomi khas Jepang kali ini adalah membahas hidangan Imo-ni, hidangan khas dari Yamagata, yang menggunakan bahan imo atau ubi taro, sejenis ubi talas. Jika di Jepang, bahannya mudah untuk ditemukan, dan cara membuatnyapun cukup mudah. Yuk mari kita coba membuatnya dan nikmati hidangan ini seakan kamu sedang berada di Yamagata!

Sekilas tentang Kyoudo Ryori Jepang (Kuliner lokal Jepang)

Kyoudo ryouri atau kuliner lokal Jepang adalah makanan yang dimasak dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal, yang disiapkan dengan menyesuaikan iklim dan telah mengakar pada kehidupan penduduk setempat sejak bertahun-tahun yang lalu. Tidak hanya sebagai `comfort food` saja, akan tetapi terkenal sebagai destinasi wisata kuliner domestik.

Asal muasal dan sejarah hidangan Imo-ni

Imoni konon berasal dari pertengahan tahun 1600-an. Daerah di sekitar Nagasaki, Nakayama-cho (Yamagata), yang konon merupakan terminal lalu lintas perahu Sungai Mogami pada saat itu, adalah tempat di mana barang-barang yang dibawa dari hulu sungai diambil melalui Sakata. Namun, pada waktu itu tidak ada sarana komunikasi untuk memberitahukan kedatangan perahu, dan para tukang perahu kadang-kadang harus menunggu berhari-hari sampai penerima barang tersebut muncul. Selama waktu menunggu tersebut, mereka akan mengadakan pesta di tepi sungai sambil menghangatkan diri di dekat periuk. Di dekat tempat pendaratan ada sebuah desa bernama Koshio, yang terkenal dengan produksi ubi talas ini yang disebut dengan satoimo, jadi mereka merebus ubi tersebut yang mereka dapatkan, bersama dengan ikan kod dan kemudian menyantapnya, yang konon inilah asal mula hidangan 'imoni' yang ada saat ini. Juga disebut bahwa daging sapi konon telah digunakan sejak awal periode Showa.

Ciri khas dari hidangan Imo-ni

Imo-ni adalah kelezatan lokal tradisional Prefektur Yamagata, hidangan hotpot dengan ubi satoimo atau talas sebagai bahan utama, kemudian porang atau konnyaku, daun bawang, jamur, akar burdock, daging, dan bahan-bahan lainnya.

Imoni sering dimakan dari musim gugur hingga musim dingin, musim di mana ketika ubi ini memasuki masa panen. Seringkali dimasak bersama keluarga dan teman dalam satu panci dan bahan-bahan yang dibawa ke tepi sungai, dimasak di luar ruangan pada hari olahraga atau setelah acara komunitas, atau dimasak dan dimakan sebagai makanan rumahan. Di Prefektur Yamagata, di samping diadakan perayaan Tahun Baru, diadakan juga event tahunan 'Imoni', dan bagi penduduk Yamagata, 'Imoni' adalah hidangan lokal yang penting untuk berkumpul bersama keluarga dan teman.

Kemudian, untuk menyebarkan seruan "Imoni-kai", yang sering diadakan dari bulan September hingga November dari musim gugur hingga awal musim dingin, ke seluruh negeri, dimulai dengan slogan "Ayo nikmati hidangan Imoni-kai di hotpot terbesar di Jepang." "Nihon Ichi no Imo-kai Festival" adalah event hotpot imo atau ubi terbesar di musim gugur di Jepang. Sejak diadakan pada tahun 1989, event ini diadakan setiap bulan September, dan pada tahun 2018 diadakan acara crowdfunding untuk memperingati festival ke-30. Dengan kerja sama dari seluruh negeri, lahirlah  “Onabe Nabetaro Generasi Ketiga” berdiameter 6,5 meter!

Peralatan dan metode memasak yang digunakan oleh Nabe Taro generasi ketiga ini juga cukup luas! Pemandangan lebih dari 30.000 porsi makanan yang dimasak sekaligus, menggunakan mobile crane backhoe, yang biasanya digunakan di lokasi konstruksi, adalah pemandangan yang layak disebut "Terbaik di Jepang". Silakan kunjungi Yamagata sekitar pertengahan September untuk menikmati pemandangan musim gugur dan datanglah ke pesta hotpot ubi yang dinamis ini.

Artikel terkait:

Cara membuat Imoni

Berikut ini adalah resep membuat hidangan Imoni untuk 4 orang.

Bahan untuk membuat Imoni (4 orang) 

  • 300g satoimo (sejenis ubi talas berukuran bulat dan kecil)
  • 100g  porang atau konjac
  • 1 batang bawang daun
  • 300g daging sapi iris tipis
  • 800ml air

Bumbu

  • 30g gula
  • 50ml kecap asin shoyu
  • 20ml sake

Cara membuat hidangan Imoni 

  1. Potong bagian atas dan bawah ubi, kupas kulit dan potong-potong.
  2. Potong daun bawang secara diagonal ukuran1 cm dan potong konjac dengan sendok, dengan ukuran sedang.
  3. Masukkan air ke dalam panci, tambahkan ukuran setengah dari masing-masing bumbu dan ubi (#1) . Nyalakan api.
  4. Jika ubi terlihat matang, tambahkan bahan #2 dan daging. 
  5. Rebus daging hingga matang, buang buih pada kuah. 
  6. Masukkan sisa setengah bumbu, dan teruskan merebusnya hingga  kira-kira selama 5 menit dengan api sedang.
  7. Tata ke dalam wadah dan sajikan. 

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend