Horor & Misteri: Cerita seram yang tersembunyi dalam dongeng anak-anak “Omusubi Kororin”

Horror & Mystery 子供向けの昔話「おむすびころりん」に隠された怖い話

Anekdot yang mengatakan kalau sebenarnya dongeng adalah kiasan dari cerita seram, sepertinya tidak hanya ada di Jepang. Di negaramu juga ada, kan? Salah satu dongeng favorit anak-anak Jepang, " Omusubi Kororin", sebenarnya adalah cerita yang benar-benar menyeramkan, meskipun judul dan isi ceritanya lucu. Nah, nikmatilah perbedaannya!

“Omusubi Kororin” itu cerita seperti apa?

「おむすびころりん」ってどんな話?

Dahulu kala, seorang kakek pekerja keras dan jujur sedang memotong kayu di gunung.

Menjelang siang hari, dia membuka bungkusan untuk memakan bekal nasi kepal yang dibuat nenek. Tapi, dia tidak sengaja menjatuhkannya ke lubang di bawah pohon.

Lalu, terdengarlah suara nyanyian yang indah dari dalam lubang. Dan kali ini, kakek itu sengaja menggulingkan satu nasi kepal lagi ke dalam lubang. Saat sedang asyik mendengar lagu yang dinyanyikan, kakek juga jadi jatuh berguling ke dalam lubang.

Tempatnya terjatuh adalah sebuah rumah tikus. Lelaki tua itu disambut dengan antusias oleh tikus-tikus dan dijamu besar-besaran di sana. Sepulangnya dari sana, dia pun mendapat oleh-oleh berupa koin emas.

「おむすびころりん」ってどんな話?

Mengetahui hal itu, kakek tua lain yang serakah, pergi ke gunung dengan banyak nasi kepal untuk menirunya. Setelah menemukan lubang, kakek serakah menjatuhkan banyak nasi kepal ke dalam lubang dan juga memaksa dirinya masuk ke dalam lubang.

Kakek serakah yang sampai di rumah tikus, menirukan suara kucing untuk mengusir tikus dan mengambil koin-koin emas di sana. Namun, rencananya gagal dan kakek serakah itu diberi tatapan yang menakutkan dari tikus-tikus itu. Dia kabur ke rumah dan hampir saja tidak berhasil menyelamatkan dirinya.

Tidak boleh serakah. Cerita simpel ini mengajarkan hal itu.

Lalu, kenapa seram?

なんで怖いの?

Di Jepang zaman dulu, tikus adalah hewan yang mewakili "penghuni bawah tanah" dan dikatakan juga sebagai "penghuni ne-no-kuni". "Ne-no-kuni" adalah pintu masuk dari "dunia bawah tanah" yang dipercaya sebagai tempat tinggal orang yang sudah mati. Jadi sebenarnya, lubang yang membuat kedua kakek dalam cerita itu jatuh, adalah pintu masuk ke dunia setelah kematian.

Di pintu masuk itu, kakek yang melakukan perbuatan baik mendapat hadiah dari tikus, sedangkan kakek serakah yang berperilaku buruk diberikan tatapan yang menyakitkan dari para tikus.. Kalau bukan tatapan seram, mungkin langsung dikirim ke dunia sana ya..

なんで怖いの?

Cerita ini juga menarik dari sisi psikologis

Lubang di mana nasi kepal berguling dan jatuh, selain menggambarkan tempat menuju dunia setelah kematian, juga menyiratkan sesuatu yang ada di kaki, dengan kata lain yang terbersit di pikiran. Tidak peduli seberapa jauh kamu memasang pelindung ke luar, kegelapan telah menyebar jauh ke dalam hati. Hal ini menunjukkan kalau berpikiran buruk seperti "serakah", juga tersembunyi dalam pikiran kita.

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend