Saya bangun pagi jam 6.30 dan siap untuk sarapan. Hotel Washinton mempunyai 3 restoran yang bisa digunakan untuk sarapan, mulai dari menu Western, Japanese, dan gabungan keduanya. Saya memilih gabungan keduannya yang kebetulan berada di lantai paling atas dan bisa menikmati pemandangan kota Shinjuku dari situ. Selesai sarapan kami menuju lobi karena sudah ditunggu oleh Mrs. Honda (guide kami hari ini). Jadwal hari ini kami akan ke Tokyo dan menghadiri Tea Ceremony. Dimulai dengan berjalan kaki dari hotel menuju Shinjuku Station, kami harus beli tiket melalui mesin yang ada di dalam Station, perjalanan memakan waktu sekitar 15 menit. Sampai di Tokyo kami berjalan kaki menuju Koomon Teahouse.


Tiba di Koomon Teahouse kami disambut oleh Mrs. Yukiko Fukami (Owner Koomon Teahouse). Kami masuk kedalam ruangan yang akan dipakai untuk Tea Ceremony. Ya, umumnya ritual minum teh yang otentik selalu dilakukan di sebuah ruang kecil tradisional Jepang. Ada beberapa komponen yang utama, seperti lantai tatami, pintu masuk (Sadouguchi), gulungan kaligrafi Jepang (Kakejiku), pancuran air untuk bilas dan tentunya seperangkat alat minum teh. Sebelum ritual dimulai Mrs. Fukami memberi tahu perihal tentang tata cara ritual dimulai dengan cara duduk (untungnya bisa yoga style) asal tidak boleh melewati batas garis hitam di lantai, lalu mengartikan tulian kaligrafi yang terpajang di dinding.





Dalam ritual minum teh Jepang, komponen terpenting adalah bubuk teh hijau yang dikenal sebagai matcha. Ingat, teh Jepang yang otentik terbuat dari daun teh yang telah diolah menjadi bubuk dan bukan daun teh. Sambil menunggu teh, terlebih dulu tuan rumah menghidangkan manisan bernama Wagashi yang tampak seperti mochi. Setelah itu Master Tea menuangkan air panas yang telah diseduh ke mangkuk (Chawan) berbahan keramik yang telah disiapkan. Setelah mangkuk terisi air, bubuk teh pun diaduk dengan menggunakan semacam pengaduk adonan bernama Chashaku. Baru setelahnya teh dihidangkan satu persatu ke tamu. Setelah teh siap, Master Tea akan membungkuk terlebih dulu sebelum memberikan gelas teh. Sebagai tamu, kita diharuskan menerima dan menaruh gelas teh tersebut di atas telapak tangan kiri.
Umumnya gelas yang digunakan dalam ritual teh Jepang juga dihiasi dengan lukisan atau sebuah tanda di satu sisi bagian dalam gelas. Sebelum minum putar gelas searah jarum jam dan pastikan lukisan di gelas menghadap Master Tea, beri penghormatan dengan membungkuk kepada master tea lalu kepada tamu di sebelah Anda kanan maupun kiri , setelah itu barulah minum. Setelah minum berilah tanda dengan gesture tubuh atau dengan pujian kalau teh yang disajikan dirasakan nikmat. Jangan lupa habiskan teh kita dan di bagian akhir buatlah suara seperti sedang meyeruput minuman.
Kami ditanya apakah mau belajar membuat teh seperti Master Tea? Yaa tentu saja kami tidak mau melewatkan kesempatan ini. Mulai dari mengambil bubuk the hijau lalu di tuangka ke gelas, setelah itu mengambil centong untuk menuangkan air panas yang sudah di masak, lalu mengaduk teh dengan chashaku. Semua urutan membuat teh harus sesuai, karena setiap ritual yang di lakukan mempunyai makna, master upacara ini selalu menggunakan empat prinsip dasar, yakni keharmonisan (wa), penghormatan (kei), kemurnian (sei) dan ketenangan (jaku).
Setelah Tea Ceremony kami melanjutkan perjalanan ke Haneda Airport menggunakan train, tapi sebelum naik train kami menyempatkan diri untuk makan siang di dalam stasiun. Selesai makan kami naik train sekitar 30 menit, sampe di sana kami sudah di tunggu oleh Memm-san yang ikut dalam tur Japan Airlines airplane facility. Dari stasiun kami jalan masuk ke kantor Japan Airlines di Haneda dan diterima oleh staff di sana. Masuk ke area harus menggunakan Name tag visitor yang sudah di siapkan. Di dalam gedung terdapat fasilitas Museum Japan Airlines, sebelum kami melihat-lihat fasilitas yang ada kami di briefing terlebih dahulu perihal fasilitas di sana. Pengenalan fasilitas menggunakan Video yang diputar, isinya seperti Maintenance Engineer Activity, Ground Handling & Caro staff, Airport Staff (activity), Cabin Attendant dan Flight Crew.
Setelah Briefing kami dipersilahkan untuk melihat museum Japan Airlines, ada berbagai tipe pesawat yang pernah digunakan, contoh baju pramugari, berbagai aksesoris, dan semua memory dari mulai berdirinya Japan Airlines sampe sekarang ini terdokumentasi dengan baik. Kami dipandu untuk melihat fasilitas hanggar yang dimiki Japan Airlines, di sana kami melihat aktivitas yang sedang dilakukan oleh staff seperti perawatan dan perbaikan pesawat, kami juga disuguhkan pendaratan pesawat yang terlihat dari hangar (sinar matahari cukup membuat silau). Kami kembali ke dalam dan melihat di sana dijual beberapa souvenir Japan Airlines dan kami membeli beberapa untuk oleh-oleh.







Setelah kegiatan tour di Japan Airlines Facility selesai, kami melanjutkan perjalanan ke Ikebukuro, Tokyo. Di sana kami mengunjungi J-WORLD. J-World berlokasi di sebuah mal di daerah Ikebukuro, Tokyo.
Di dalamnya kita bisa menemukan wahana yang bertema anime One Piece, Naruto, Dragon Ball dan lain-lain. Setelah membeli tiket kami masuk dan mencoba beberapa permainan, tapi permainan yang seru adalah mencari Dragon Ball. Permainan ini dimainkan dengan cara mencari dragon ball menggunakan alat yang bisa menangkap dragon ball (Dragon Reader) yang tersembunyi. Puas bermain-main di sana dan foto-foto, kami akhirnya kembali pulang ke Shinjuku.





Tiba di Shinjuku station saya bersama Purayanee-san (winner from Thai) memutuskan untuk makan malam, Anas-san (winner From Malaysia) tidak ikut karna dia mau ke Shibuya. Kami memutuskan makan di luar sekitar stasiun. Ada sebuah jalan seperti gang sempit, di dalamnya terdapat beberapa kios kecil yang menjajakan makan, tidak menunggu lama kami pilih salah satu kios. Sambil menunggu makanan datang ternyata kami disuguhkan menu pembuka seperti tahu yang di rebus (sekali caplok langsung habis) karena pikirnya gratis yaa kami makan. Tidak bebearpa lama makanan yang kami pesan datang. Selesai makan saat kami mau bayar ternyata menu pembukanya tidak gratis alias harus bayar (pelajaran supaya tanya terlebih dahulu sebelum dimakan).


Saya kembali ke hotel dengan perut kenyang dan ngantuk yang mulai datang serta dinginnya cuaca malam itu. Sampai di hotel saya tidur dan memulihan tenaga untuk besok bisa jalan-jalan lagi…… Nite….
Lexx
Comments