VISIT JAPAN CAMPAIGN TOHOKU Winner Report Day 3 : Kunjungan ke Yamagata

Konbanwa!

Sore itu kita sampai di Zao Onsen dengan mengendarai bus dari Stasiun Yamagata, harga tiket bus ¥1000 sekali jalan dan perjalan berkelok yang mirip jalur menuju Puncak-Bogor, kita sampai di Ryokan tempat menginap dalam waktu 45 menit. Setelah selesai check-in, kita langsung bersiap untuk menikmati makan malam di tempat yang sama.

Hidangan shabu-shabu siap memanjakan perut kita semua sebelum melanjutkan perjalan ke tempat wisata yang ada di Zao Onsen. Lihat, dagingnya seperti meleleh di dalam mulut!

Kanpai!

shabu-shabu

ZAO ROPEWAY, BERTEMU SNOW MONSTER

Begitu selesai makan malam, kita semua langsung menuju Zao Ropeway untuk menikmati ‘Snow Rime Illumination’, hanya itu saja yang tertulis di itinerary yang diberikan oleh FUN! JAPAN, sebelumnya aku kira kita akan menikmati festival salju seperti di Danau Towada kemarin, tapi ternyata sungguh berbeda dari dugaanku! Dengan menaiki ropeway (gondola) selama 15 menit, kita menuju puncak gunung Zao dengan ketinggian 1.661m, Dari dalam gondola tidak terlihat sedikitpun pemandangan dari luar, kaca sekeliling gondola tertutup oleh uap dari dalam dan es yang membeku dari luar, suasananya gelap, hanya sesekali terdengar suara kabel di mesin gondola. Begitu sampai ditujuan, udara dingin langsung menusuk tulang, dinginnya serasa ada di dalam freezer. Jum-san memanggil ku sambil menunjukan suhu yang tertera di display: -4° celcius! Bahkan selimut saja sampai-sampi beku disuhu seperti ini.

gunung Zao

Di luar angin berhembus lebih kencang, kabut menyelimuti puncak gunung Zao, lampu sorot warna-warni menghiasi pohon-pohon cemara yang tertutup tebalnya salju, orang-orang sini menyebutnya Snow Monster, karena bentuknya yang menyerupai monster-monster salju.

monster salju

ONSEN DI RYOKAN

Setelah berdingin-dingin di Puncak Gunung Zao, sekarang giliran menghangatkan tubuh di Onsen yang ada di Ryokan. Ada 2 pilihan Onsen. Pilihan pertamanya adalah Public Onsen yang bebas kita datangin jam berapapun, dan tempat ke-dua adalah Private onsen, yang tersedia dalam 4 pilihan ruangan, khusus untuk 1 kamar dan harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Karena private onsen tempatnya lebih bagus, aku yang satu kamar dengan Wendy memilih Private onsen nomer 4 karena tempatnya lebih tertutup, maklum masih kaget sama dinginnya suhu di puncak Gunung Zao. ( ̄▽ ̄)

Onsen Gunung Zao

WAKTUNYA SNOWBOARD!

Setelah selesai sarapan, kita semua langsung menuju ke Ski Resort dengan menggunakan mini bus yang disediakan oleh Ryokan tempat kita menginap. Saat itu jam menunjukan jam 9 pagi, kita memasuki salah satu tempat rental peralatan ski dan snowboard. Malam sebelumnya Cody-san sudah mendata siapa saja yang akan ikut bermain, dari semua peserta hanya tiga orang yang berminat. Maggie dan Wendy ingin bermain ski dan aku sangat ingin mencoba snowboard. Sayangnya di tempat pertama semua pelatih sudah tidak tersedia untuk melatih pelanggan lain, tempat kedua masih tidak ada, sampai ditempat rental ke-tiga ternyata semuanya sudah dipesan oleh orang lain. Saat itu kita semua sempat merasa kecewa karena tidak bisa mencoba bermain ski dan snowboard, tapi Cody-san tidak kehilangan akal, setelah meminta izin Cody-san menawari dirinya untuk melatih kita semua untuk bermain snowboard. “Saya bisa bermain snowboard, bagaimana jika saya saja yang melatih kalian semua? Tapi mungkin kalian terpaksa bermain snowboard, karena saya tidak bisa bermain ski. Bagaimana?”

Tentu saja tawaran Cody-san disambut bahagia oleh kita semua, malahan Navi, Zol, dan Nini yang tadinya tidak ingin ikut bermain snowboard jadi ikut bermain juga, yay! Semuanya ikut!

snowboard

Cody-san dengan sabar memberikan tips dan arahan agar kita bisa mengendarai papan seluncurnya. Sebelum bermain, tidak lupa untuk melakukan pemanasan dulu. Bagian tersulit dari bermain snowboard bukan meluncur, tapi berdirinya!

snowboard di Jepang

Melihat Cody-san bermain, sungguh terlihat mudah. Tentu saja dari ceritanya, Cody-san sudah berkali-kali berlatih dan sempat bermain selama 3 bulan non-stop di tahun lalu. Buat ku ini adalah kesempatan sekali seumur hidup, kapan lagi punya kesempatan bermain snowboard? Jadi aku terus-terusan memotivasi diri sendiri supaya bisa berseluncur seperti Cody-san. Dalam waktu kurang dari dua jam, aku dan Navi akhirnya bisa mengontrol kecepatan berseluncur, tentu saja aku masih kesulitan untuk berdiri tapi Cody-san tidak lelah untuk menyemangati kita semua, terimakasih banyak Cody-san ( T_T) \(^-^ )

ski lift

Waktu dua jam yang diberikan rasanya masih kurang. Tapi kita semua harus bersiap lagi untuk menujuk kota selanjutnya. Sebelum itu kita harus mengembalikan energy yang tadi terbuang dengan makan siang. Jangan takut kelaparan, karena restoran berada tepat di bawah Ski Resort.

Pengalaman bersama FUN! JAPAN hari ini sungguh membuat semangat menabung untuk pergi ke Jepang semakin besar. Jadwal berangkat akan aku ubah menjadi musim salju, supaya bisa kembali lagi untuk meneruskan bermain snowboard sepuasnya.  

Baca juga:

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend