5 Etika Naik Kereta di Jepang, yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

Selama bukan rush hour, kereta Jepang adalah moda transportasi yang nyaman untuk banyak pengunjung asing.
Kereta pada umumnya sangat bersih, penumpang berbicara dengan suara pelan dan orang-orang biasanya tidak mengurusi orang lain.

Pastinya sesekali akan ada penumpang yang tidak patuh dan kadang-kadang ada bayi menangis. Sekalipun demikian kereta di Jepang masih jauh lebih baik dibandingkan transportasi umum di kota besar negara lain yang biasanya kotor dan ribut.
Alasan kenapa kereta di Jepang bersih dan nyaman adalah karena penumpangnya mengikuti sejumlah aturan tidak tertulis.

Menunggu kereta secara teratur

Peron kereta di stasiun ditandai jelas di mana setiap pintu kereta akan berada saat kereta berhenti. Orang Jepang biasanya mengantri dalam dua baris yang rapih, satu untuk setiap sisi pintu (atau empat baris saat ramai).
Ketika kereta datang, orang-orang dari dalam kereta akan turun dulu. Setelah penumpang selesai turun, orang-orang yang sudah baris akan naik ke kereta.
Beberapa orang pasti akan dorong-dorongan, tetapi sebagai seorang pengunjung sebaiknya kamu menunggu dengan sabar di barisan. Kamu cuma akan membuat orang lain marah dan kesal dengan terburu-buru dan mendorong orang lain untuk naik ke kereta.

Jangan makan di dalam kereta

Biasanya tidak pantas untuk makan saat naik kereta, kecuali kamu sedang naik kereta shinkansen atau kereta lintas provinsi.
Kalau kamu lapar, kamu bisa ngemil di peron stasiun atau mengunjung kedai mie yang biasanya ada di dalam stasiun.
Kalau kamu memang harus makan, kamu bisa makan snack kecil atau roti (tidak berbau) dan sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara mengunyah.
Dan kalau kamu membawa makanan untuk dimakan belakangan, tinggalkan makanan berbau kuat atau tajam di rumah. Tidak ada yang lebih tidak menyenangkan daripada mencium bau bawang putih selama perjalanan di kereta.

Jangan berbicara dengan suara keras di dalam kereta

Volume paling tepat untuk saat berbicara di dalam kereta adalah volume yang cukup rendah hingga orang-orang di sekitar tidak bisa memahami apa yang kamu bilang.
Jangan berbicara di telepon saat naik kereta, kecuali untuk situasi gawat.
Jika kamu mendapat panggilan, matikan suara panggilan handphone kamu lalu telepon balik orang yang menghubungi kamu ketika kamu turun.
Nada panggil dan alarm juga mengganggu jadi pastikan hape kamu sudah men-silent handphone kamu selama di kereta.

Pastikan kamu tahu wilayah yang sudah ditandai di kereta

Sebagian besar kereta mempunyai “Kursi Prioritas” untuk wanita hamil, orang tua, orang cacat atau penumpang dengan anak kecil.
Kamu bisa duduk di kursi ini kalau kosong, tetapi kalau kamu melihat seseorang yang perlu untuk duduk di situ, kamu harus menawarkan tempat duduk kamu.
Beberapa jalur kereta berpenumpang ramai punya gerbong khusus wanita selama jam sibuk untuk mencegah pelecehan seksual terhadap wanita. Gerbong ini juga bsia digunakan oleh anak-anak, orang cacat dan perawat laki-laki orang cacat.
Gerbong ini biasanya ada di bagian paling depan atau paling belakang kereta dan ditandai dengan jelas. Kalau kamu bukan perempuan, pastikan kamu tidak naik ke gerbong ini saat jamnya, atau kamu akan dipelototi sekumpulan perempuan.

Jangan bermakeup di dalam kereta.

Hal ini agak kontroversial, tetapi banyak orang di Jepang menganggap bermakeup atau menata rambut di kereta tidak pantas.
Ada yang menganggap ini jorok, ada juga yang bermasalah dengan baunya. Ada juga yang menanggap berhias adalah hal pribadi, sama seperti berpakaian.
Intinya banyak orang yang tidak nyaman melihat hal ini.
Menggunakan lip balm atau membetulkan lipstik kamu bukan hal yang bermasalah, tetapi kamu akan dipandangi banyak orang kalau kamu menata semua rambut dan makeup kamu ketika di dalam kereta.

----

Mana di antara hal-hal ini yang mengejutkan buat kamu? Apakah kamu setuju atau tidak dengan aturan-aturan ini? Sampaikan pendapat kamu lewat komen di bawah!

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend