Kue tradisional yang kaya akan sejarah ~Edisi Okinawa~

Okinawa adalah prefektur di bagian selatan Jepang yang terkenal dengan keindahan pantai dan resortnya. Tidak hanya dikaruniai dengan iklim subtropis dan kekayaan alam, budaya Ryukyu yang berkembang di sana juga tetap bertahan hingga saat ini. Makanan khas di sana jauh berbeda dengan daerah-daerah Jepang yang lain, begitu juga dengan kue-kue tradisonalnya. Kue tradisional di sana, sepertinya banyak yang awalnya berasal dari daratan Cina lalu mengalami perubahan. Btw, ada penerbangan langsung dari Taiwan, Singapura, dll loh. Jadi, jangan lupa berkunjung ke Okinawa dan coba juga kue tradisionalnya ya!

Sata andagi, kue goreng tanda keberuntungan

Sata andagi adalah kue berbentuk bola-bola yang digoreng dengan minyak dan terbuat dari adonan tepung terigu, telur, gula dan baking powder. Dan tidak hanya gula putih, terkadang gula cokelat (brown sugar) pun digunakan. Ketika digoreng, kue ini akan merekah seperti bunga yang mekar. Karena itulah, kue ini dipercaya sebagai tanda keberuntungan dan juga sering disajikan dalam perayaan. Kamu bisa membelinya di toko oleh-oleh atau toko khusus lainnya dengan harga sekitar 300-400 yen untuk satu bungkus isi 10 buah. Tampilannya terlihat seperti donat, tapi adonannya sebenarnya lebih padat dibandingkan donat. Jadi, makan satu saja sudah cukup mengenyangkan.

Chinsuko, kue kering dengan lemak babi (lard) yang renyah dan lembut

Chinsuko adalah kue kering berbentuk pipih panjang yang dipanggang dengan oven dan terbuat dari adonan lemak babi, tepung terigu dan gula. Selain itu, ada juga variasi lain yang memakai gula cokelat dan garam, kelapa, uwi (purple yam), dsb. Ada teori yang mengatakan kue ini berasal dari resep walnut cookie Cina bagian selatan dan ada juga yang mengatakan kalau berasal dari kue bolo Portugal. Kamu bisa membelinya di toko oleh-oleh dengan harga 300 yen untuk isi 12 buah. Karena kebanyakan dikemas dan dibagi-bagi dalam porsi kecil, kue ini sangat cocok untuk oleh-oleh.


Kunpen, kue panggang isi kacang

Kue tradisional ini merupakan peninggalan kerajaan Ryukyu, berasal dari resep asli kompiang (Guang-bing) dari Cina. Dengan adonan tepung terigu dan gula sebagai kulit dan diisi dengan campuran telur, kenari dan kacang, adonan dibentuk bulat pipih lalu dipanggang. Dengan rasa kacang dan kenarinya yang lezat, kue ini juga biasa dipakai sebagai persembahan saat perayaan simi (qingming) di musim semi. 

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend