Seri Memasak Gastronomi Lokal Jepang ⑪:Ibaraki: Soboro Natto

Salah satu makanan Jepang yang viral ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, yakni natto. Mirip dengan tempe, natto adalah makanan fermentasi yang terbuat dari kacang kedelai yang direbus, dikukus dan dicampur dengan ragi natto kemudian difermentasi. Istilah natto umumnya mengacu pada 'itohiki natto'. Sebagai salah satu bahan dasar lauk pauk di Jepang, natto ini banyak ditemukan di supermarket-supermarket yang dijualdengan harga murah.

Menu `soboro natto` terbuat dari natto dan daikon radish (lobak Jepang) yang dipotong tipis dan dikeringkan, yang dalam bahasa Jepangnya dikenal dengan nama kiriboshi daikon. Soboro natto dikenal sebagai hidangan lokal di wilayah tengah prefektur Ibaraki, yang berpusat di kota Mito. Tanpa menunggu waktu yuk mari kita pelajari lebih lanjut tentang soboro natto ini, dan setelah menguasai asal usulnya, lanjut dengan mencoba membuatnya!

Sekilas tentang Kyoudo Ryori Jepang (Kuliner lokal Jepang)

Kyoudo ryouri atau kuliner lokal Jepang adalah makanan yang dimasak dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal, yang disiapkan dengan menyesuaikan iklim dan telah mengakar pada kehidupan penduduk setempat sejak bertahun-tahun yang lalu. Tidak hanya sebagai `comfort food` saja, akan tetapi terkenal sebagai destinasi wisata kuliner domestik.

Asal usul dan sejarah natto

Terdapat berbagai teori tentang asal-usul dan tempat terciptanya natto, tetapi salah satu teori yang paling dipercaya adalah natto berasal dari Kota Mito, Prefektur Ibaraki. Sejarah natto di Mito sangat panjang: pada tahun 1083, ketika panglima perang zaman Heian, Minamoto no Yoshie, menginap di kediaman Ichimorichoja di Watari-cho, Mito, dalam perjalanan ke Oshu, para prajuritnya membuat kacang rebus untuk makanan kuda dan membungkusnya dengan jerami. Konon tanpa sepengetahuan, sisa kacang rebus tersebut telah berfermentasi, dan kacang itu mengeluarkan semacam benang putih. Saat kacang tersebut dicicipi keluarga Yoshie, mereka terkejut akan rasanya yang lezat. Sejak saat itu, kebiasaan memberikan kacang bungkus kepada Shogun, yang mana dalam bahasa Jepangnya 'Shogun ni osameru mame/ 将軍にめるmenjadi meluas, dan kacang bungkus tersebut diberi nama natto /納豆,

Asal usul soboro natto

Soboro natto adalah hidangan tradisional Kota Mito yang dibuat dengan memadukan natto dan kiriboshi daikon  atau waroboshi yang dibumbui dengan garam dan kecap asin. Kiriboshi daikon adalah lobak kering yang telah dikeringkan alami oleh sinar matahari dan angin dingin selama tiga hari, lalu dibekukan dengan angin malam pada malam terakhir.

Kata 'soboro' dalam soboro natto sebenarnya mengandung arti pada daging babi atau ayam rebus yang telah dicincang dan ditumis sampai bumbu kering dan meresap, atau dalam arti lain juga mempunyai arti 'halus' atau 'cincang halus'.

Juga, selain mendapat sebutan 'soboro natto', makanan ini juga terkadang disebut dengan 'oboro natto' atau 'shoboro natto', yang mana keduanya mengandung arti yang sama.

Alasan di balik pembuatan soboro natto di daerah Ibaraki ini, dapat dikaitkan dengan fakta bahwa Prefektur Ibaraki berkembang pesat dalam pembuatan natto dan  daikon (lobak Jepang).

Di Kota Mito, Prefektur Ibaraki, pembuatan natto berkembang pesat pada zaman Edo (1603-1867) sebagai cara untuk mencicipi kacang kedelai yang dapat dipanen sebelum musim angin topan tiba. Pada saat itu, sudah menjadi kebiasaan untuk membuat natto dari hasil panen kacang kedelai di musim gugur dan membagikannya kepada tetangga dan kuil, dll. Berbagai variasi hidangan lokal yang menggunakan natto diciptakan agar kelebihannya dapat dimakan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Soboro natto adalah salah satu hidangan lokal tersebut. Ketika natto yang tidak terlalu keras diproduksi, natto tersebut dicampur dengan kiriboshi daikon (lobak kering), makanan yang diawetkan dari lobak, dan diasinkan dengan garam, yang merupakan prototipe dari soboro natto saat ini.

Karena kesederhanaan prosedur pembuatan soboro-natto, soboro-natto sering disiapkan sebagai menu keseharian bahkan hingga saat ini, tetapi saat ini soboro-natto sering kali dibumbui dengan merebus kiriboshi-daikon dengan kecap asin atau mirin.

Setelah mengetahui sejarah dan asal usul soboro natto, selanjutnya, kami akan memperkenalkan cara membuat soboro natto!  Langsung saja coba membuatnya!

Resep membuat soboro natto

Bahan membuat soboro natto untuk porsi 2 orang

Sekilas tentang kiriboshi daikon

Kiriboshi daikon dibuat dengan memotong daikon menjadi irisan tipis dan menjemurnya di bawah sinar matahari. Paparan sinar matahari membuat daikon menjadi lebih manis dan memberikan tekstur renyah yang unik. Pada umumnya, kiriboshi daikon dipotong tipis-tipis, tetapi ada juga 'wariboshi daikon' yang dibuat dengan memotong daikon menjadi potongan yang lebih tebal, sehingga memberikan tekstur yang lebih kenyal.

  • Kiriboshi daikon(kering)……15g
  • Natto……2 pak
  • Kecap shoyu……1 sdm
  • Mirin……1 sdm
  • Sake……1 sdm

Cara membuat soboro natto

  1. Bilas daikon kiriboshi dengan air dan rendam selama 15 menit.
  2. Peras dan potong menjadi ukuran yang sesuai.
    *Bisa dipotong dengan pisau ataupun gunting.
  3. Masukkan kiriboshi daikon, kecap shoyu, mirin dan sake ke dalam wajan atau panci kecil dengan api kecil. Tumis kiriboshi daikon sambil aduk sebentar agar bumbu tercampur rata dan meresap kering.
  4. Matikan api. Siapkan wadah dan masukkan natto beserta saus yang ada di dalam kemasan natto, dan tambahkan kiriboshi daikon tadi.
  5. Aduk rata dan sajikan

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend