
Sebelum saya masuk ke dalam kuil, saya melihat sebuah pagoda tingkat lima yang disebut “Gojunoto”. Pagoda ini menjadi “the best shoot” sebagai latar belakang foto bagi para pengunjung kuil Toshogu. Untuk masuk ke dalam area kuil, pengunjung akan dikenakan tiket masuk seharga 1.300 yen. Bangunan kuil Toshogu itu sendiri merupakan bangunan yang luar biasa cantik dan ditata dengan detil yang sangat apik dengan didominasi dengan warna merah dan emas. Pada pilar-pilarnya terdapat berbagai macam ukiran. Salah satu ukiran yang paling terkenal, adalah ukiran 3 monyet bijaksana yaitu Mizaru, Iwazaru, Kikazaru yang artinya jangan lihat yang jahat,jangan dengar yang jahat, dan jangan ucapkan yang jahat. Selain menikmati keindahan kuil, saya juga terpesona dengan keindahan pepohonan momiji yang terdapat di luar area kuil. Warna dedaunannya yang telah berubah menjadi kemerah-merahan membuat saya tidak habis-habisnya ingin selalu berfoto dengan latar pepohonan ini.






Kota Nikko juga dikenal dengan soba produksinya yang memiliki kualitas tinggi. Setiap musim gugur di musim panen, Kota Nikko mengadakan Festival Soba. Ketika jam makan siang, saya mampir di sebuah restoran lokal dekat Kuil Toshogu untuk mencicipi salah satu menu soba di restoran tersebut. Ternyata memang benar, soba produksi Kota Nikko terasa begitu nikmat. Tidak heran Kota Nikko juga memiliki sebutan sebagai Kota Soba. Sebelum kembali ke Tokyo, saya membeli oleh-oleh kue manju (kue beras tradisional yang berisi kacang azuki manis) yang terkenal sebagai khas Kota Nikko. Kue beras ini memiliki 3 variasi, yaitu : Sake Manju (dibuat dengan menggunakan sake), Onsen Manju (khas pemandian air panas Jepang), Yuba Manju(dibungkus dengan kulit dan Yuba).


Comments