【Work & Life in Japan Vol. 14】- Menjadi Jembatan Komunikasi antara Jepang dan Vietnam

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang Vietnam yang terlihat dalam masyarakat Jepang. Dari semua penduduk asing di Jepang, 13% di antaranya adalah orang Vietnam. Selain itu, orang Vietnam memiliki jumlah visa pelatihan praktek kerja tertinggi.

Pada artikel ini, kami akan memperkenalkan anggota Tim editorial FUN! JAPAN yang pindah ke Jepang karena pekerjaan ibunya selama tahun-tahun sekolah menengah, bagaimana dia memiliki gaya hidup sekolah yang benar-benar unik di Jepang, serta bagaimana dia menjadi terbiasa dan mengalami budaya Jepang sejak usia muda. Ini adalah kisah editor asal Vietnam kami, Yurina.

Datang ke Jepang

Saya pertama kali datang ke Jepang pada tahun 2009 setelah baru menginjak usia 12 tahun. Dulu, bibi saya datang ke Jepang melalui visa pelatihan praktek kerja, yang berdampak langsung pada ibu saya yang kemudian juga ingin mencoba bekerja di Jepang. Ibu saya menikah lagi dengan orang Jepang dan memutuskan untuk menetap di Jepang. Sebelum datang ke Jepang, saya menikmati hal-hal seperti anime dan musik, di mana saya mulai belajar bahasa Jepang melalui lagu-lagu Jepang, meskipun saya tidak mengerti kata-katanya, saya akan tetap menyanyi. Anime favorit saya yang saya suka sejak SD sampai saat ini adalah Cardcaptor Sakura.

Perbedaan Kondisi antara Jepang dan Vietnam

Jepang, adalah sebuah negara yang mana merupakan sesuatu yang banyak orang Vietnam impikan untuk ditinggali, dan ketika membicarakannya dari sudut pandang ekonomi, di mata orang Vietnam, "Amerika adalah negara tujuan yang pertama, dan Jepang adalah yang kedua"! Orang Vietnam banyak mengenal dan menyukai merek terkenal Jepang seperti HONDA, SUZUKI, TOYOTA, serta "Ajinomoto" yang merupakan bumbu Jepang, meskipun mereka tidak mengerti artinya, hampir semua orang Vietnam mengerti "Ajinomoto", dan kamu akan menemukannya di hampir setiap rumah tangga.

Doa dan Dukungan dari Orang-Orang di Sekitar Saat di Sekolah Menengah

Setelah tiba di Jepang, balai kota tempat saya tinggal memperkenalkan sekolah menengah yang dekat dengan tempat tinggal. Sekolah itu sendiri terletak di dalam wilayah yang banyak didiami oleh orang asing, sehingga sebagian besar anak yang berada di sekolah tersebut terdapat orang asing. Guru-gurunya sangat baik, serta mengajar pelajaran normal, mereka bahkan memberikan nilai 1 banding 1 saat mengajar bahasa Jepang.

Untuk saya, saya akan memiliki pelajaran privat bahasa Jepang saat di mana terdapat pelajaran memasak atau sosial. Matematika, bahasa Inggris, dan olahraga semua saya ikuti bersama dengan orang lain. Begitu saya memasuki tahun kedua sekolah menengah, saya mengambil sebagian besar pelajaran saya dengan semua orang di kelas, namun, saya harus mendapatkan banyak bantuan dari teman sekelas bahasa Jepang saya untuk kelas yang saya lewatkan di tahun pertama. Juga, setelah saya menyelesaikan tugas atau pada akhir pekan, saya akan pergi ke sekolah sukarelawan bahasa Jepang, di mana saya akan belajar bahasa Jepang. Waktu tersulit adalah selama tahun ketiga saya karena pada saat itulah harus banyak belajar untuk ujian kelulusan.

Culture-Shock Dengan Gaya Hidup Sekolah Jepang

Gaya hidup sekolah di Jepang sangat menarik, tetapi pada awalnya, ada begitu banyak perbedaan dibandingkan dengan Vietnam sehingga sedikit mengejutkan saya, dan sulit untuk membiasakan diri. Misalnya, orang Jepang suka bergerak secara berkelompok. Saat waktunya olahraga atau kelas memasak, semua orang akan pindah ke kelas bersama, dan saya bahkan ditanya apakah saya ingin pergi ke toilet bersama. Sebaliknya di Vietnam, tidak ada kebiasaan seperti itu. Selain itu, Jepang memiliki banyak aktivitas berbeda yang harus dilakukan seperti membersihkan kelas, festival budaya, festival olahraga, dan banyak lagi. Ini juga hal-hal yang tidak terjadi di Vietnam, jadi saya benar-benar merasakan perbedaan budayanya. Ada permainan di Jepang yang dikenal sebagai chicken fights, juga dikenal sebagai shoulder wars, yang mana semua orang di sekitar saya tahu, tetapi saya bahkan tidak tahu apa yang mereka bicarakan ketika mereka memberi tahu saya tentang hal itu! Saya punya banyak pertanyaan ...

Membalas Hutang Budi Dengan Menjadi Jembatan Antara Jepang dan Vietnam

Saya menyukai pertukaran internasional dan berpikir bahwa, jika saya memiliki kesempatan, saya akan senang menggunakan bahasa ibu saya untuk menerjemahkan atau menjadi interpreter, jadi di universitas, saya memutuskan untuk melakukan penelitian internasional. Selama empat tahun di universitas, saya memulai pekerjaan paruh waktu di FUN! JAPAN. Selama saya di sekolah menengah dan menjadi sukarelawan, saya banyak dibantu oleh orang-orang di sekitar saya, jadi saya pikir saya ingin membayar hutang itu dengan menjembatani kesenjangan antara Jepang dan Vietnam.

Sangat Senang Dengan Bergabung dengan FUN! JAPAN!

Selama saya di universitas saya mempelajari hal-hal seperti marketing, yang membantu di tempat kerja saya saat ini, yang dipenuhi dengan orang asing yang memungkinkan untuk banyak pertukaran internasional, itu benar-benar pekerjaan yang saya harapkan. Bukan hanya ini, tapi FUN! JAPAN sendiri, mirip dengan cerita saya sendiri, yang merupakan start up, yang memungkinkan banyak tantangan baru dan menarik, bahkan setelah lulus, saya ingin terus bekerja di perusahaan ini.

Perusahaan pertama saya bekerja setelah lulus universitas adalah FUN! JAPAN. Saya tidak hanya melakukan pekerjaan penerjemahan tetapi mengumpulkan informasi dan sumber daya di seluruh negeri, serta banyak tugas yang lebih menarik dan menantang. Ada juga beberapa penemuan tak terduga, ketika saya pertama kali memulai pekerjaan ini, saya sebenarnya bukan penggemar travelling, tetapi sejak itu saya menyukainya! Di dalam perusahaan, ada orang dari seluruh dunia, dan berbicara dengan orang-orang ini membuat tempat kerja saya sangat menyenangkan!

Saran untuk Orang yang Ingin Datang ke Jepang

Untuk saya, setelah datang ke Jepang, saya harus belajar dengan semua upaya saya untuk memastikan saya tidak tertinggal oleh teman-teman saya. Jepang dihormati di Vietnam karena itu menjadi negara yang sangat maju. Saat ini, ada banyak orang Vietnam yang belajar di Jepang atau datang dengan visa dan dapat berbicara sedikit bahasa Jepang dan mungkin melakukan percakapan singkat. Saya akan sangat merekomendasikan untuk mencoba pergi ke sekolah sukarelawan bahasa Jepang, berbicara lebih banyak dengan teman-teman Jepang, dan meningkatkan kemampuan bahasa Jepang sebanyak mungkin. Cobalah hidup di pedesaan secara nyata, berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar, kunjungi toko-toko di sekitarnya untuk mencoba keterampilan secara nyata, ini pasti akan memudahkan untuk mengingat kosakata. Pada awalnya mungkin akan sulit, kamu mungkin tidak mengerti apa-apa, tetapi orang-orang di sekitar akan membimbingmu ke arah yang benar.

Artikel Terkait : 

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend