Kisah Horor dan Misteri Vol. 37: Kisah Horor di Internet Tentang "Roh Manusia"

เรื่องราวลี้ลับและสยองขวัญ ตอนที่ 37: เรื่องสยองตามเน็ตเกี่ยวกับ

Di Jepang, banyak terjadi fenomena aneh yang diklasifikasikan sebagai “Roh orang yang hidup” (生霊 / Ikiryo), yang tampaknya hanya ada di Jepang. Tetapi beberapa fenomena ini juga ditemukan di luar Jepang. Hal ini mungkin tidak terlihat disebabkan oleh roh yang masih hidup.

Berbagai fenomena yang mungkin disebabkan oleh roh orang yang masih hidup adalah:

  • Foto roh
  • Doppelgänger
  • Beberapa penyakit
  • Mimpi buruk
  • Merasa seperti sedang diawasi

Semangat hidup di Jepang telah tercatat sejak periode Heian. Misalnya, dalam The Tale of Genji (源氏物語 / The Tale of Genji), terdapat sebuah episode di mana seorang wanita sangat pendendam. Ketika dia tertidur, dia mengalihkan pikirannya dan mengganggu pihak lain sampai meninggal.

Kisah Rokurokubi (ろくろ首) juga diyakini sebagai detasemen pikiran yang tidak lengkap, sehingga seperti hantu yang melepas kepala. Beberapa orang percaya bahwa hal ini disebabkan penyakit yang membuat pikiran lebih mudah keluar dari tubuh. Terkadang hal itu karena melakukan takhayul tanpa media. (Jika di Thailand, itu membangkitkan hantu dan menggunakan hantu sebagai medianya), jadi ia ditukar dengan rohnya sendiri. Menjadi roh jahat saat tidur, atau kebencian dengan kemampuan untuk secara tidak sadar membagi moral seseorang. Atau dengan menjadi master karma...

Senior

รุ่นพี่

Ceritanya mungkin agak panjang. Tetapi saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman langsung yang saya alami beberapa tahun yang lalu. Yang masih teringat dalam ingatan, yang sulit terlupakan.

Pada saat itu saya bekerja sebagai seorang pramuniaga sepatu di sebuah department store lokal.
Suatu sore di hari kerja yang tenang tanpa ada transaksi penjualan atau acara khusus.

Pembeli datang dan pergi dalam sekejap, jadi di waktu luang saya mengeluarkan produk dan menjejerkannya di rak. Dari cermin besar yang biasa digunakan pembeli saat untuk mencoba sepatu, saya merasa melakukan kontak mata dengan seorang wanita paruh baya. Kejadian itu hanya terjadi selama 1-2 detik.

Wanita itu tidak melihat sepatu dan hanya berjalan melewatinya. Ia kembali berdiri di depan sepatu dan berbalik ke arahku dengan tatapannya seolah menatap sesuatu dengan lembut.

Wanita itu seakan memberi kesan "Saya di sini sebagai pembeli. Tolong layani saya!"
Jadi dengan tergesa-gesa saya membalikkan badan dan berkata, "Selamat datang"

Namun, wanita itu tidak ditemukan di tempat dia berdiri sebelumnya.

Apa?? dalam hati saya bertanya-tanya dan bergegas mencarinya di sepanjang lorong toko. Tapi wanita itu tidak diketemukan.

Biasanya saya langsung akan berjalan ke bagian penjualan di sebelah. Diam-diam saya mengintip ke bagian penjualan tersebut dari kedua sisi.

Namun, yang terlihat hanya pelayan lain yang menata dan mengatur barang dagangan. Saya bahkan tidak bisa melihat bayangan wanita itu.

Bagian sepatu tempat saya bekerja ada di pojok lantai satu.

Dari tempat ini dapat melihat dengan jelas setiap pembeli yang datang di bagian penjualan yang berdekatan di kedua sisi.

Selain itu, di depan bagian penjualan di lantai ini terdapat ada aula besar dan area relaksasi yang luas, ditambah dengan pemandangan yang jelas dari koridor terbuka lebar memungkinkan untuk melihat sesuatu dari kejauhan

Bahkan jika saya berlari ke tempat mati di lantai ini akan sulit untuk bersembunyi di balik tembus pandang.

Bagi saya akan butuh waktu kurang dari 5 detik untuk melihat ke lorong dan kembali ke pembeli tersebut. Jadi kejadian ini sangat aneh karena tidak bisa melihat wanita itu sama sekali dari lokasi tersebut.

Saya diam-diam bertanya-tanya apakah saya hanya melihat ilusi sejenak. Tapi bayangan wanita di cermin itu terlalu jelas untuk menjadi ilusi. Tidak ada apa pun di koridor yang dapat dilihat ataupun disalahpahami.

Saat berjalan kembali ke bagian penjualan saya penasaran, "Apakah ini (hantu) yang dikabarkan akan muncul?"

Department store tempat saya bekerja sudah lama terkenal di kalangan karyawannya. Juga tempat di mana banyak pembeli yang melompat dari atap dan bunuh diri. Jadi saya berkesimpulan ini tidak aneh jika kejadian barusan yang menimpa saya terjadi pada saya.

Saya punya rekan kerja yang takut hantu. Jadi saya tidak memberitahukan hal yang menimpa saya dan setelah selesai bekerja saya langsung pulang ke rumah.

Setibanya di rumah saya buru-buru memberi tahu ibu saya apa yang terjadi di tempat kerja hari itu.

Ibu yang sedang melakukan pekerjaan rumah berkata kepada saya, "Menakutkan. Dan hantu yang terlihat wajahnya seperti apa?"

"Yah... badannya sekitar 15 cm lebih pendek dari saya, dan rambutnya sekitar sebahu. Rambut coklat muda, ikal tidak terlalu keriting..."

Saya menjelaskannya sambil duduk, saya memikirkan penampilan wanita itu. Ibuku tiba-tiba berhenti.

"Mengenakan baju one-piece rajutan kuning-hijau tua sedikit ketat, leher agak tinggi memakai celana ketat abu-abu Seorang wanita dengan kaki ramping, tetapi perutnya sedikit gemuk. Dia mungkin lebih tua dari ibu, tapi berpakaian dengan cara yang bagus dan menatapku dengan lembut, untuk beberapa alasan saya tidak tahu."

Ketika saya selesai wajah ibu masih terlihat kaget.

"Ia mungkin senior di kantor ibu."

Kali ini Ibu memberitahuku jadi saya tertawa dan menjawab tanpa berpikir.
“Jangan-jangan ini benar? Baru-baru ini, tidak ada senior yang baru saja meninggal. Jangan bilang siapa hantu tersebut?"

Tapi ibuku memotongnya dengan ekspresi bingung di wajahnya.

"Ada satu hal yang belum saya katakan padamu. Apakah kamu ingat ketika kita bicara tentang keinginan Ibu untuk berhenti dari pekerjaan saat ini?"

Saya mengangguk.

Kalau tidak salah, ini mungkin sekitar sebulan yang lalu. Saya ingat bahwa Ibu datang untuk berkonsultasi dengan saya tentang keinginan untuk berhenti dari pekerjaan.

Ibu memiliki hubungan yang buruk dengan salah satu senior di tempat kerja. Tapi dia ingin berhenti tanpa argumen. Jadi saya ingin tahu apakah ada alasan bagus untuk bisa berhenti dari pekerjaan tersebut.

Selain itu, ibuku biasa memberitahuku bahwa dengan kerja shift, sedikit menjadi masalah karena tempat kerja jauh dan ibu tidak bisa menyetir, jadi Ibu menggunakan alasan ini untuk mengundurkan diri. Akan tetapi atasan dan senior mendesak ibu untuk tidak berhenti bekerja.

Kemudian Ibu mencari alasan lain. Tanpa banyak berpikir saya ungkapkan ide saya pada Ibu:

“Katakan saja pada mereka. Anak saya sering memaksa saya untuk bekerja di dekat rumah. Apakah dengan alasan ini mereka akan mengijinkanmu mengundurkan diri dari perusahaan mereka?”

Keesokan harinya, ibu saya pergi untuk memberi tahu atasan dengan alasan yang saya sarankan. Boss awalnya kurang berkenan, akan tetapi akhirnya menerima alasan pengunduran diri ibu. Tapi senior ibuku kembali dan bertanya dengan bingung, "Ia kan anakmu. Dimana ia bekerja?"

Dan kemudian ibuku secara tidak sengaja memberitahuku bahwa saya bekerja di department store dekat rumah... Itu sebabnya dia pasti mengikutinya ..."

Mendadak wajah ibu menjadi pucat. "Ibuku bilang ada sisi buruk dengan seniorku, dan sebenarnya itu sangat menyeramkan."

Kemudian ibu menceritakan kisahnya:

Mereka bekerja di tempat yang saling berjauhan, oleh karena itu mereka tidak dapat saling melihat satu sama lain, akan tetapi mereka tahu detail pekerjaan di pihak ibu.

Mereka tampaknya mengetahui alur kerja orang lain dengan sangat baik. Ketika ibu saya mencoba mengubah alur kerja untuk mengujinya, ibuku ditanya "Mengapa hari ini kamu mengubah alur kerjamu?"

Di ruang ganti terdapat loker untuk sepatu staf. Secara tidak sengaja, ibu saya menggunakan loker yang biasanya digunakan senior yang kebetulan hari itu tidak masuk kerja. Keesokan harinya, dia bertanya kepada ibu, "Apakah loker yang ini lebih mudah digunakan daripada yang biasa kamu gunakan?" dan menunjuk ke area loker yang baru saja digunakan ibu saya kemarin, dsb.

Awalnya ibuku hanya berpikir, hmm? Bagaimana dia bisa tahu itu?
Setelah bolak balik berpikir, ibu secara perlahan mengangkat keraguannya tentang apa yang dikatakan para senior kepadaku seolah-olah "Aku sedang mengawasimu".

“Perusahaan ibu akan mengalokasikan karyawan ke lokasi yang berbeda dengan sistem shift. Tidak peduli di mana kamu bisa melakukannya. Saking sibuknya sampai tidak ada waktu luang. Kamu mungkin tidak akan punya waktu untuk menyelinap dan mengintip pekerjaan orang lain. Ditambah lagi, jika mereka datang untuk melihat secara diam-diam, mereka akan dituntut karena bolos kerja.”

รุ่นพี่

Kemudian ibu memberitahu bahwa sehari-hari ia yang mengurus pekerjaan rumah untuk keluarga. Setelah menyelesaikan laporan pekerjaan, ibuku bergegas pulang tanpa berbicara atau berkumpul dengan karyawan lain. Jadi mungkin karena alasan itu ibu terlihat aneh di matanya.

"Terdengar seperti situasi yang kurang mengenakkan dan tidak begitu dipikirkan,...

...Akan tetapi di lain hari..."

Ini adalah peristiwa yang menyebabkan ibuku mulai tidak mempercayai senior ini.

“Saat saya selesai berganti pakaian dan hendak pulang. Senior tersebut berteriak pada ibu dan berkata, “Apa yang kamu masukkan ke dalam tas ?!” Ibu tidak mengerti situasi dan bertanya. 

Senior menjawab bahwa 'Di dalam tas apakah kamu menaruh sesuatu yang berbahaya?!” Sudut mata senior itu mulai mengarah ke atas. 'Hanya kartu kereta dan tisu kecil biasa, apakah ada masalah?' 

Senior menjadi lebih marah dan berkata 'Tidak! Itu di dalam tas tangan!!' Dan kemudian ia keluar dari ruang ganti."

Ibu tidak mengerti alasan yang membuatnya marah! Kemudian ibu berpikir dan memeriksa bagian dalam  tas, ternyata di dalamnya ada jimat yang sudah lama dibawa-bawa. Sebuah jimat yang juga merupakan penangkal kejahatan.

Sejak saat itu ibu saya membuat keputusan yang jelas, lebih baiknya menjauh saja dari senior ini.

Di sebagian besar perusahaan, loker di ruang ganti dapat digembok untuk tujuan privasi.

Biasanya tempat kerja ibu saya juga dikunci dengan kunci loker.

Ibu tidak pernah lupa menguncinya, jadi dia ingat bahwa dia tidak pernah menunjukkan barang-barang di dalam tasnya kepada para senior.

Jadi bagaimana senior tahu bahwa ada jimat di sana?

“Ibu selalu berpikir itu mungkin kebetulan atau semacamnya. Tapi bagaimanapun juga, ini terdengar menakutkan ... Apakah ia sangat benci dan takut pada begitu banyak jimat? Mungkin terdengar tidak umum, kan? Keesokan harinya, senior itu tersenyum dan berkata, 
“Saya minta maaf atas kejadian kemarin. Biasanya kamu pergi bersembahyang di kuil mana??” , Sungguh menakutkan bukan? Memang agak sulit, tapi kamu harus berhenti kerja dan menjauh darinya, kan?"

Benar juga sih menurutku. Jika kamu ingin memutuskan hubungan dengan senior yang selalu ingin tahu identitas diri, jalan keluarnya adalah harus mengundurkan diri.

Namun, saat itu saya masih tidak mengerti mengapa ia harus melihat ke department store tempat saya bekerja.

“Karena ibu secara tidak sengaja memberi tahu tentang saya yang bekerja di departemen store ketika ibu melaporkan pengunduran diri, Senior tersebut selalu penasaran dan bertanya, “ Anakmu orangnya seperti apa? Apa yang ia kerjakan?” Entah kenapa tiba-tiba saya jadi penasaran dengan penampilan wanita yang saya temui di tempat kerja dan senior ibu saya. Gambarannya persis sama dengan senior ibu, dan begitu juga pakaiannya. Pakaian yang dikenakan senior ibu tersebut di beberapa hari yang lalu adalah setelan rajutan hijau-kuning dan celana ketat abu-abu. Mengapa seorang anak yang belum pernah bertemu senior tahu penampilannya begitu banyak? 

Ibuku merinding.

Bukan hanya ibuku yang merasa merinding. Lambat laun saya juga ikut merinding.

Wanita yang terlihat melalui cermin hari ini apakah disebut dengan "Roh manusia hidup" ,atau bukan?

Ini mungkin sedikit berbeda dari roh manusia yang pernah didengar sebelumnya.
Tapi, sayangnya, kita tidak akan pernah tahu yang sebenarnya tentang hal ini.

Saya masih ingat malam itu Ibu dan saya terus berkata "Takut", "Takut"...

Beberapa hari kemudian Ibuku berhenti dari pekerjaannya tanpa suatu masalah apapun, tapi ibuku bicara bahwa senior tersebut memberi hadiah kecil.

Ibu menerima hadiah tersebut dan membawakannya kepadaku dan bertanya apakah saya menginginkannya.

Saya menjawab bahwa saya tidak mau, dan bertanya kepada ibu, “Kenapa ibu menawarkannya kepada saya?”

Kemudian ibu yang baru saja diam-diam melemparkan hadiah ke tempat sampah, menjawab:

"Karena senior itu berkata, “Saya tidak tahu apakah kamu suka atau tidak, jika kamu tidak menyukainya, berikan kepada anakmu.'"

Semua ini adalah pengalaman langsung kami.

Saya telah menulis banyak cerita yang dibuat sesingkat mungkin. Saya mohon maaf jika kamu tidak menyukainya.

Saya juga berpikir bahwa semuanya harus ditulis secara rinci. Tapi saya gugup, karena saat ini belum ada konfirmasi. Apakah senior itu tidak akan "melihat" kita?

Diterjemahkan dari kisah "Senior"

---------------------------

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend