Series Horor & Misteri Vol. 16: Kehidupan Taira no Masakado

Horror & Mystery Series Vol. 16: The Life of Taira no Masakado

Pernahkah kamu mendengar tentang Tiga Murka Besar Jepang? Dalam bahasa Jepang, hal ini dipanggil "日本 三大 怨霊" (Nihon San Dai Onryō), dengan Onryō sebenarnya berarti Arwah yang Mendendam. Salah satunya adalah Taira no Masakado, yang arwahnya sekarang diabadikan di Kanda Myōjin sebagai salah satu dari tiga dewa di sana. Mari kita lihat lebih jauh kisah hidupnya dan masa setelah kematiannya.

Taira no Masakado: Awal Penuh Kehormatan

Typical Heian Clothing for Warrior

Seorang keturunan dari kaisar ke-50 Jepang kuno, Kaisar Kammu (桓 武天皇), Masakado berasal dari Klan Taira (平 将 門 Taira no Masakado), ia lahir sekitar tahun 903 dan adalah putra dari Taira no Yoshimasa (平 良 将), yang menjabat sebagai Chinjufu -shōgun (鎮守 府 将軍 Panglima Tertinggi Pertahanan Utara) di Periode Heian. Nama aslinya adalah Soma no Kojiro (相 馬 小 次郎) saat ia dibesarkan di Distrik Soma, kota kelahiran ibunya. Setelah melayani pengadilan kekaisaran, dia pindah kembali ke kampung halamannya di Provinsi Shimōsa.

Titik Balik

Ketika ayahnya meninggal, kerabatnya ingin mengambil alih tanah yang akan dia wariskan. Karena saat itu belum ada sistem pewarisan anak sulung, kerabatnya mulai merencanakan perlawanan. Titik puncaknya adalah ketika pamannya sendiri yaitu Taira no Kunika (平 国 香) yang bekerja dengan Klan Minamoto (Kunika menikah dengan Minamoto pada saat itu), menyergapnya pada tahun 935 di Perang Nomoto (野 本 合 戦). Namun Masakado, sebagai prajurit yang berbakat dan cerdas, membalikkan arah dan menang melawan Minamoto no Tasuku (源 佐), lalu ia berbalik menyerbu wilayah mereka, menggeledah dan membakar tanah mereka, ia juga membunuh pamannya sendiri. Dia kemudian dipanggil oleh pengadilan kekaisaran untuk diinterogasi tetapi diampuni.

Tengyō no Ran (天慶の乱): Pemberontakan Taira no Masakado

Perselisihan keluarga berlanjut dengan kerabat lain selama bertahun-tahun dan dia dipanggil oleh pengadilan berkali-kali, meskipun dia berusaha untuk tetap berada di dalam batas-batas hukum kekaisaran. Perselisihannya juga termasuk dengan pamannya yang lain, Yoshikane (平 良 兼), dan kemudian dengan sepupunya Sadamori (平 貞 盛). Pada satu titik di tahun 939, dia berhenti menjawab panggilan dari istana kekaisaran dan sebagai gantinya, dia mengirim pasukannya ke tanah provinsi Hitachi untuk menangkap Sadamori. Setelah Sadamori melarikan diri, Masakado memimpin reformasi politik di wilayah Kanto, ia merebut kendali dari gubernur penindas di sana dan ia lalu membantu rakyat jelata. Yang pertama ia serang adalah Hitachi, lalu Shimotsuke dan Kōzuke. Lalu dia mengerahkan kekuatannya ke Musashi, Kazuwa, Awa, Sagami, Izu lalu Shimōsa.

Masakado mengirim surat kepada pelindungnya, Fujiwara no Tadahira (藤原 忠 平), untuk menerangkan kalau sebenarnya dia difitnah, dan tindakannya adalah untuk melenyapkan musuh-musuhnya dan melindungi warga sipil.

Final moment before being decapitated

Pengadilan kekaisaran malah menganggapnya sebagai ancaman dan merespon dengan mengirim pasukan untuk menangkap Masakado. Mereka menempatkan banyak prajurit bangsawan di tentara termasuk sepupunya sendiri Taira no Sadamori dan mantan sekutunya Fujiwara no Hidesato (藤原 秀 郷). Pasukan Masakado kalah jumlah lebih dari sepuluh banding satu, pertempuran di barat laut Shimōsa berakhir dengan Masakado terbunuh oleh anak panah. Pada tahun 940, kepalanya dibawa kembali ke Heian-kyo untuk ditunjukkan.

Legenda Seputar Kematian Masakado

The head went flying back on its own

Beberapa legenda mengatakan kepala Masakado tidak membusuk dan ekspresi wajahnya seolah-olah dia masih hidup. Beberapa bahkan melebih-lebihkan dengan mengatakan kalau wajahnya berubah menjadi seringai, terlihat menakutkan setiap harinya dan mulai mengejek. Tulisan resmi di makamnya mengatakan setelah tiga hari, namun ada juga legenda lain yang mengatakan bahwa setelah tiga bulan muncul cahaya putih yang terbang ke timur lalu ternyata kepalanya menghilang. Banyak yang mengartikan kepalanya terbang kembali ke wilayah Kanto. Dia membuat banyak persinggahan di beberapa lokasi sebelum akhirnya mendarat di Desa Shibasaki (柴 崎 村), di situs gundukan pemakaman Masakado (将 門 塚) sekarang, di mana penduduk desa menemukan, kemudian membersihkan, dan memberikan penguburan yang layak ke kepalanya yang dipenggal. Lokasinya adalah bagian dari Kanda Myōjin asli (神 田 明 神), sebuah Kuil Shinto.

The Burial Mound


Warisan Taira no Masakado

Dia adalah pendahulu dari Bushidō, contoh dalam semangat berperang melawan ketidakadilan dan membela yang lemah. Karena itu, Masakado dipuja sebagai pelindung Bushidō untuk Edokko (江 戸 っ 子 orang Edo) serta menjadi salah satu dewa di Kanda Myōjin

Soal legenda setelah kematiannya dan lokasi lain yang dia huni dan di mana mayatnya dikuburkan, pastikan kamu tidak melewatkan artikel berikutnya!

Artikel sebelumnya

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend