Trip wanita stylish @ Ise Jingu (Kuil Besar Ise)

  • 26 Mrt 2018
  • 8 Juni 2020
  • OTONAMIE


Ise Jingu adalah sebuah kuil yang juga di sebut “O-Ise-san” atau “Rumah bagi hati orang Jepang”.

Sejarah Ise Jinggu sudah ada lebih dari 2000 tahun yang lalu dan wisatawan dari seluruh Jepang datang ke Ise yang kaya akan sejarah, budaya dan benda untuk berdoa.

Sampai sekarang, dewa keramahan terus ada dan memikat hati setiap generasi.

Kombinasi warna. Diri yang berbeda.

Saya meminjam kimono “Obi-yu” dan mengubah diri dari style yang biasanya.

Memasuki Ise Jingu Naiku (kuil dalam). Mengetahui daya tarik baru.

Dari Stasiun Ujiyamasa, Saya naik bus menuju Naiku dan bertemu dengan pemandu wisatawan Ise di depan Uji-bashi (Jembatan Uji) yang telah saya pesan sebelumnya.

Lebih lanjut tentang pemandu wisatawan Ise: http://ise-machi.co.jp/dmo/

Sebenarnya saya sudah beberapa kali mengunjungi Ise, mungkin kamu kira saya tahu betul tempat ini, tapi sebenarnya saya tidak tahu banyak tentang Ise Jingu.
Bahkan saya tidak yakin dengan cara baca “Naiku”, tapi ini rahasia.

*”Naiku” tidak dibaca “Naigu” dalam Bahasa Jepang.

Sambil belajar dari dasar lagi, kami menyebrangi Uji-bashi yang mengantar para pengunjung ke pelataran Ise Jingu.

Lantai Uji-bashi katanya dibangun menggunakan Teknik “Suri Awase (fitting)”, Teknik yang dipakai dalam membuat bagian bawah kapal.

Karena itu, pembangunan jembatan dilakukan oleh Miyadaiku (spesialis pembangunan kuil) dan Funadaiku (spesialis pembuat kapal).

Teknik ini menggabungkan kayu-kayu tanpa menggunakan paku dan tanpa celah di antara kayu-kayu tersebut.
Pemandu juga memperlihatkan spot dimana saya bisa melihat keindahan jembatan secara keseluruhan.

▲ Foto oleh Nana

Lihat! Lengkungannya sangat indah. Hebat sekali teknik pembuatannya.

Apakah kamu tahu kalau ada penitipan hewan peliharaan di Ise Jingu?

Saat berjalan di Shin’en (taman kuil) menuju kuil utama, saya mendengar suara gonggongan anjing dari suatu tempat.

Eh? Bukannya binatang peliharaan dilarang di dalam Ise Jingu??

Setelah konfirmasi ulang, memang benar. Hewan peliharaan dilarang di dalam area kuil.

Makanya, ada penitipan hewan peliharaan di menara pengawas yang berada di pintu masuk Naiku dan Geku (Kuil luar).

Dan gratis!

Kegiatan berdoa: mengambil air dari Isuzugawa (sungai Isuzu)

Area bersuci di sungai Isuzu adalah tempat para pengunjung membersihkan jiwa dan raga sebelum berdoa.
Di sini, kegiatan ini disebut “Hassaku no o-mizukumi” yang diwariskan oleh para penghuni lokal.

Sungai yang mengalir perlahan berkilau oleh pantulan sinar matahari 

Pagi-pagi Hassaku (1 Agustus), orang-orang datang mengambil air sungai dengan botol plastik atau sejenisnya dan mengunjungi Taki Matsuri no Kami di daerah Naiku.

Kepercayaannya adalah meletakkan air tersebut di atas Kamidana (altar Shinto di rumah orang Jepang) untuk menjaga kesehatan dan keselamatan penghuni rumah selama satu tahun.

Saat memejamkan mata di tengah-tengah kehijauan, terdengarlah suara gemerisik daun dan kicauan burung.

Aaaah~ rasanya seperti terlahir kembali. 

▲Photo by Nana

Ise Jingu bukan tempat untuk meminta tapi berterima kasih pada Tuhan

Detilnya, Ise Jingu disebut “Jingu (kuil besar)”; Ada total 125 kuil dan 140 dewa di dalamnya dengan Naiku didedikasikan untuk Amaterasu Omikami and Geku untuk Toyoukeno Omikami.

Di kuil utama Naiku dan Geku, masing-masing adalah tempat untuk Nigi-mitamia (jiwa harmoni; bentuk normal dewa). Tempat ini bukan tempat untuk meminta, tapi untuk berterima kasih kepada dewa. 

Foto hanya diperbolehkan sampai tangga kuil utama

Kalau kamu mau berdoa (meminta), kamu bisa pergi ke “Aramatsurinomiya” yang merupakan kuil suci pertama, dan “Takanomiya” yang terdapat di Geku.

Di sini Ara-mitama (jiwa kasar; bentuk dewa yang marah dan kasar) diabadikan, dan mitama ini akan menunjukkan kekuatannya pada saat kritis.  

Munamochi-bashira (tiang yang menopang atap) digunakan kembali sebagai Torii (gerbang)

Setelah Shinkinen Sengu (proses pemindahan dewa dari kuil lama ke kuil baru), munamochi-bashira yang berada di kuil utama Naiku dan Geku diubah menjadi gerbang Otori untuk dua sisi jembatan Uji-bashi.

Kamu tidak bisa melihat kuil utama dari sini, tapi katanya ukuran kuil utama lima kali lebih besar dari Mishinenomikura.

▲ Tiang yang berada di tengah yang menopang atap adalah munamochi-bashira.

Saya baru tahu proses daur ulang ini sekarang.

Saya berdoa bersama prmandu kira-kira 2 jam. 

Dari pemandu, saya jadi tahu lebih jauh tentang daya tarik dari tempat ini dan saya dapat menikmati waktu saya di sini lebih baik.

Walaupun saya sudah beberapa kali ke sini, kali ini rasanya seperti pertama kali saya ke sini.

▲Terakhir, saya menyentuh Giboshi (ornamen pada pagar jembatan) kedua dari kiri yang berada di jembatan Uji-bashi.

Katanya Mandonusa (talisman) yang sudah didoakan diletakkan di dalam Giboshi.

Manekineko. Kucing dan kucing. Menuju ke Okage Yokocho

Setelah mengucapkan salam perpisahan kepada pemandu, saya menuju Okage Yokocho.
Ise telah menyambut pengunjung sejak jaman orang di seluruh Jepang menganggap berdoa di Ise sebagai mimpi seumur hidup.

Dari suasana Okage Yokocho yang semarak, semua orang bisa merasakan kehangatan dan keramahan.

▲Di Okage Yokocho, banyak Manekineko yang dipajang di toko. Melihat mereka cukup menyenangkan.

Senja di Geku. Makanan untuk para dewa berasal dari swasembada.

Ketika matahari terbenam, saya kembali bertemu dengan pemandu dan mengunjungi Geku.

Lebih lanjut tentang pemandu: http://ise-machi.co.jp/dmo/

▲ Photo by Nana

Mengikuti petunjuk, saya mengambil air yang dingin dan mencuci tangan dan mulut.

▲Photo by Nana

Dewi Toyoke Daijingu (Geku) merupakan dewi pangan dan seringkali disebut sebagai dewi pertanian dan industri

Makanan untuk dewa disediakan dua kali sehari, pagi dan sore hari.
Makanan disiapkan di Imbiyaden, dapur para dewa.

Untuk api yang diperlukan untuk memasak, katanya alat pemantik apinya sudah ada sejak dulu dan dipakai sampai sekarang.
Menu makanannya adalah nasi, ikan bonito, ikan, rumput laut, sayuran, buah-buahan, garam, air dan 3 cangkir sake.

Dari garam dan peralatan makan sampai kimono semuanya adalah hasil swasembada dan saya sangat kaget mendengar hal itu.
Makanan disediakan di Mikedono, Geku, dan ritual ini sudah berlangsung sejak 1500 tahun yang lalu, setiap pagi dan sore.

Luar biasa.

Wilayah suci. Berjalan di jalan kerikil.

Jalan kerikilnya sungguh menakjubkan.
Sejak dulu, di Jepang ada kebiasaan meletakkan batu indah di tempat yang suci.

▲Kawara-no-Harisho

▲Setiap orang dapat merasakan kehangatan dan gelombang yang dipancarkan dari pohon

Berjalan di atas jalan kerikil yang suci membantu seseorang membersihkan jiwa dan raga dan menyiapkan diri menghadap dewa.

▲Kameishi (batu kura-kura)


▲Saya menemukan batu berbentuk hati. Mari berdoa agar mendapat jodoh yang baik

Menuju kuil utama Geku. Menyampaikan rasa terima kasih.

Di kuil utama Naiku dan Geku, ditempatkan Nigi-mitamia (jiwa harmoni, bentuk tuhan yang biasanya). Tempat ini bukan tempat meminta tapi tempat untuk berterima kasih kepada para dewa.

Di kuil utama yang menempatkan Nigi-mitami dari Toyouke Daijin, memiliki suasana yang berwibawa sekaligus sunyi.

Di Geku, kamu bisa merasakan asal keindahan Jepang, ruang dengan seni yang primitive.

Tenangkan hati, pejamkan mata, dan rasakan jiwamu perlahan menjadi sunyi.

Rasakan keindahan alam kuil dan bernafaslah di udara yang suci.

Tubuh yang sehat, keluarga dan teman-teman, makanan, sandang dan papan, karir dan hati yang bias merasakan kesenangan.
Semua itu bukan terjadi begitu saja.

Berterima kasihlah karena sudah bisa merasakan hidup.
Bersihkanlah pikiran dan rasakan kembali kehidupan yang memuaskan. 

Teman yang sudah selesai berdoa. Apakah dia terlihat segar??

Trip ke Ise Jingu (Geku dan Naiku) kali ini dipandu oleh O-Ise-San Tour Guide (O-Ise-san Kanko Annai).

Pengetahuan saya tentang Ise Jingu sebelumnya sangat ambigu dan masih sangat kurang. Tapi dengan tur ini, pemandu mengajarkan saya banyak hal tentang Ise Jingu dan saya merasakan hari yang berarti di sini.

Saya percaya kalau dalam hidup saya setelah ini, akan ada saat saya akan merenungkan kembali makna yang terdapat pada Ise Jingu.

Kalau kamu tertarik untuk memesan pemandu tur O-Ise-San, kamu bisa cek di sini: http://ise-machi.co.jp/dmo/

________________________________________

Tentang pemandu tur O-Ise-San
Ise Machi-zukuri Co., Ltd. 

Homepage: http://ise-machi.co.jp/dmo/
Alamat: Miyagi Prefecture, Ise-shi, Iwabuchi 1-chome 7-17, 〒516-0037

TEL 0596-24-3501

Penulis : MIKI FUKUDA

Wakil dari OTONAMIE. OTONA MASTER
Pekerjaannya adalah sekertaris dari Direktur Perusahaan di Office Work Centre.
Sejak beberapa tahun yang lalu dia adalahs seorang mahasiswa juga seorang pekerja. Pada tahun 2014 dari kota metropolitan pindah ke prefektur Mie kota Kuwana.
Rasa penasaran ingin tahu tentang tempat baru membuat hati trenyuh,
Karena datang sebagai pendatang dari luar dia mempunyai perasaan demikian.

OTONAMIE http://otonamie.jp/

*This website is equipped with Google Translate feature.

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend