Pernah menonton drama TV atau film Jepang? Sekelumit cerita mengenai “Goukon”, kencan buta orang Jepang

  • 13 Apr 2018
  • 25 Sept 2019
  • Manga de Japan

“Goukon” atau kencan buta adalah tempat bertemunya pria dan wanita. Mungkin banyak yang tahu mengenai kata ini dari pengalaman menonton drama TV atau film Jepang. Goukon adalah singkatan dari Goudo Kompa yang berarti kencan berkelompok. Inilah wadah bertemunya kelompok pria dan kelompok wanita. Bagaimana pekerja kantoran wanita mengadakan kencan buta ini. Kali ini kami mempersembahkan liputan berdasarkan pengalaman sebenarnya terkait aturan ketat ketika melakukan kencan buta ini!

Aturan 1: Goukon dapat berjalan dengan jumlah peserta yang sama baik pria maupun wanita!

Aturan dasar dapat berjalannya goukon adalah bila jumlah peserta pria dan wanita sama. Menurut seorang pekerja kantoran wanita di Tokyo, sebut saja A, yang rajin mengikuti goukon seminggu sekali ini “Jika ada peserta yang membatalkan kencan di hari H, maka seluruh pinch hitter akan dikumpulkan dan salah seorang dari mereka akan dikorbankan agar jumlah peserta sama. Alasannya karena peserta yang ganjil ada kemungkinan tidak akan mendapatkan pasangan. Umumnya jumlah peserta kencan adalah 3 lawan 3 sampai 5 lawan 5.

Aturan ke 2: Dilakukan di ruang privat restoran dibandingkan di Izakaya yang ramai!

Ketika menentukan Goukon, yang dilakukan diawal adalah menentukan restoran yang dipilih. Orang yang mengkoordinir goukon akan menginformasikan tempat untuk berkumpul dan lokasi tempat goukon. Yang paling banyak dipilih adalah ruangan privat. Alasannya “agar terhindar tertangkap basah sedang berkencan buta oleh senior di kantor maupun rekan sekerja” ujar A. Shibuya dan Shinjuku adalah tempat yang sering dijadikan lokasi goukon karena aksesnya yang bagus.

Aturan ke 3: urutannya adalah “Bersulang → memperkenalkan diri → bertukar akun LINE

Setelah memesan minum dan bersulang, inilah waktunya untuk memperkenalkan diri. Dalam beberapa kesempatan, sang koordinator akan memperkenalkan peserta satu per satu, tetapi ada juga yang memperkenalkan nama dan tempat bekerjanya sendiri. Setelah perkenalan diri selesai, saatnya berbincang-bincang. Yang pertama diajak bicara tentu yang duduk disebelahnya. Topik pembicaraan biasanya dimulai dari kota asal, tempat kerja, hobi dan bagaimana kamu menghabiskan waktu liburan. Ketika berbincang-bincang inilah muncul rasa ketertarikan karena percakapan yang nyambung atau menemukan sosok yang disuka. Setelah itu sebelum acara selesai, peserta akan bertukar akun LINE. Sang koordinator akan membuatkan group di LINE dan sharing mengenai berbagai hal.

Aturan 4: Pria membayar tagihan lebih besar!

Menurut A, “pernah ada pria yang membayar seluruh tagihan lalu membayarkan ongkos taxi untuk pulang”. Tagihan yang umum dikenakan adalah 3.000 – 4.000 yen bagi seorang wanita, sedangkan seorang pria dibebankan tagihan 6.000 sampai 7.000 yen. Kadang peserta akan diberitahu lebih dulu berapa biaya yang akan ditagihkan, tetapi dalam banyak kesempatan, sang koordinatorlah yang akan menghitung dan mengumpulkan uang dari setiap peserta di tempat.


Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend