Honne dan Tatemae (本音と建前), Kenapa JEPANG? Vol.16: Selalu Baca yang Tersirat

Saat itu saya lagi bercerita kepada satu teman saya mengenai betapa capeknya pindah-pindah ke apartemen baru.

Saya harus membuang barang-barang lama dan membeli barang-barang baru, saya juga harus memesan truk pengangkut barang, belum lagi mengurus berbagai dokumen. Kemudian teman saya tadi bilang,

Kasih tahu  ya kalau perlu bantuan!”

Wah baik sekali, tetapi apa benar begitu?

Kita tidak bisa menyimpulkan kalau kejadiannya selalu begini, tetapi kemungkinan besar teman saya tadi cuma mengatakan itu sebagai bentuk protokol sosial.

Dan kenapa tidak? Saya yakin setiap kebudayaan memiliki protokol sosialnya masing-masing, contohnya mengatakan sesuatu yang ramah dan baik tetapi tidak benar-benar bermaksud demikian.

Tetapi Jepang sepertinya mencapai tingkat yang tinggi dalam hal komunikasi tersirat ini.

Arti Honne dan Tatemae

“Honne (本音)” adalah keinginan dan perasaan seseorang yang sesungguhnya, yang biasanya disembunyikan ketika berada di depan umum, sedangkan “tatemae (建前)” adalah keinginan dan perasaan yang ditunjukkan seseorang untuk mengikuti norma sosial.

Ini ada satu contoh lagi.

Saya pernah diundang ke rumah teman saya, dan saat itu kami bersenang-senang hingga larut malam.
Kemudian istrinya bertanya ke saya, “Mau menginap?” Karena saya tidak ada urusan besoknya, tentunya saya sangat senang dengan tawaran itu. “Wah dengan senang hati, terima kasih banyak!” jawab saya.

Kemudian dia memandang ke suaminya dengan pandangan khawatir.

Istri: Oke kalau begitu, kita ada selimut lebih gak ya?
Suami: Mungkin ada, tapi di mana?
Istri: Aku juga gak yakin. Di mana ya?

Saat itu akhir bulan Juli dan saya yakin tidak perlu selimut.

Saya: Oh gak apa-apa. Saya tidur di sofa aja, gak perlu selimut.
Istri: Tapi entar masuk angin, loh.
Saya: Ini bulan Juli, kok. Gak usah khawatir.
Istri: Tapi yah, kalau malam tetap aja dingin.

Saat itu saya sadar, kalau mereka tidak mau saya menginap.

Saya: Oh kalau gitu saya mending balik dengan kereta terakhir.

Dan tiba-tiba ekspresi di wajah mereka berubah menjadi lebih tenang.

Suami: Serius? Wah padahal kami senang kalau kamu lebih lama di sini, tetapi memang udah larut malam juga.
Istri: Memang waktu gak terasa, yah. Tetapi kamu kan orang sibuk, jadi sebaiknya kami gak nahan-nahan kamu di sini juga.

Ya Tuhan! Seberapa rumit ini?
Mereka berusaha menjaga tatemae (norma sosial) dengan menunjukkan apresiasi mereka terhadap saya dengan menawarkan menginap. Tetapi mereka juga berusaha untuk menyampaikan perasaan mereka yang sebenarnya (honne) bahwa mereka tidak ingin saya menginap dengan menggunakan berbagai alasan.

Jadi seberapa baik mereka menggunakan tatemae? Berikut adalah beberapa poin yang bisa kamu perhatikan:

  1. Mereka tidak melakukan eye contact.
  2. Mereka menjawab dengan, “Ya, tapi ..”
  3. Mereka menggunakan kalimat seperti, “Tapi kan ..” dan menunjukkan tanda-tanda kewalahan.

Intinya selalu baca yang tersirat dan jangan terima kata-kata mereka mentah-mentah. Mereka mungkin hanya berlaku “baik” dengan kamu.

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend