Panduan Utama Berkeliling Kyushu Dengan Kereta - Bagian 4

Bagian 4: Ibusuki no Tamatebako ("Kotak Pandora dari Ibusuki")

Selamat datang di bagian keempat, serial kereta wisata di Kyushu! Dalam artikel kali ini, kami akan mengulas kereta wisata D&S khusus Ibusuki no Tamatebako, berikut apa yang harus kamu lakukan ketika tiba di Ibusuki, lalu mencoba alternative lain seperti naik kereta lokal.

20170913-15-Kyushu-Train-01

Ibusuki no Tamatebako

Kereta ini sendiri terlihat cukup unik, mirip seperti sapi bukan? Namanya pun memiliki arti yang menarik: Tamate merujuk pada tangan (tangan yang cantik layaknya perhiasan giok putih) dan hako yang berarti kotak. Sehingga apabila digabungkan, dapat berarti kotak perhiasan wanita (kotak hadiah kecil seperti yang tampak pada gambar), namun dapat juga berarti Kotak Pandora.

Arti yang terakhir ini, konon dihubungkan dengan dongeng Jepang yang terkenal dari Urashima Taro (seorang anak desa yang menyelamatkan seekor kura-kura laut, yang kemudian mengundangnya ke istana laut yang berada diperut lautan, namun anak itu rindu kampung halamannya, dan sebelum pulang, dia diberi hadiah berupa Tamate Hako dan diminta untuk tidak membukanya ...)

Masih kelanjutan dari dongeng ini, ketika pintu kereta terbuka di Ibusuki, konon akan nampak kabut putih yang keluar dari pintu, seperti ketika kamu membuka Kotak Pandora/tamatebako!

20170913-15-Kyushu-Train-02
Lagu Urashima Taro di dalam kereta

Kursi Galeri

Tempat duduk ini merupakan salah satu keistimewaan dari kereta wisata ini, karena tempat duduknya yang spesial. Karena laut berada sisi timur (di sebelah kiri ketika menuju ke Ibusuki dan sebelah kanan ketika kembali ke Kagoshima), kursi-kursinya telah diatur sedemikian rupa.

Di area kursi galeri misalnya, selain kursi galeri (dimana kamu bisa menikmati makan siang/cemilan sambil menyaksikan pemandangan Teluk Kagoshima dan Sakurajima yang dilalui secara perlahan), ada juga sofa cantik di belakangnya yang terlihat sangat nyaman untuk diduduki.

Karena itu pulalah, apabila kamu tidak berhasil mendapatkan kursi yang menghadap ke pantai, jangan khawatir (cobalah naik ke dalam kereta api lebih awal!).

20170913-15-Kyushu-Train-03

Kabin menarik yang dipenuhi dengan lukisan

Kami pun ingin mengajakmu untuk memperhatikan lukisan-lukisan menarik yang menghiasi kabin (kamu bisa melihat beberapa seperti yang nampak pada gambar di atas).
Lukisan ini menggambarkan ikan-ikan yang berasal dari Kagoshima - seperti tai, saba, dll. Dengan begitu, untuk selanjutnya kamu diharapkan bisa mengerti apa yang harus dipesan ketika tiba di restoran Jepang!

20170913-15-Kyushu-Train-04
Lukisan-lukisan yang menghiasi Ibusuki no Tamatebako

20170913-15-Kyushu-Train-05
Ikutilah virtual tour dari kereta ini!

Peta


Makanan

Makanan yang ditawarkan di dalam kereta api ini, bukanlah bento seperti yang biasanya ditawarkan oleh kereta jarak jauh, tapi lebih seperti kudapan dan dessert. Kami telah menyiapkan untukmu, seperti di artikel sebelumnya, satu set untuk satu orang:
• sekotak biskuit berlapis gula teh dan kue kacang (Biskuit teh ini sangat menakjubkan – menteganya yang kaya rasa berpadu dengan lapisan atasnya yang manis, disempurnakan dengan kelembutan umami teh);
• puding wijen hitam (keduanya memiliki tekstur yang lembut dan kaya rasa – paduan yang sempurna); dan
• sebotol cider (sari buah apel) yang berasal dari mata air alami (湧水) Ibusuki.

Hidangan ini semakin menambah kesempurnaan perjalanan yang menawarkan pemandangan alam yang indah serta pengalaman naik kereta yang mengasyikkan.

20170913-15-Kyushu-Train-06

Yang harus dilakukan di Ibusuki: Mandi Pasir

Dengan tersedianya jadwal kereta sebanyak tiga kali setiap hari (belum terhitung kereta reguler), kamu dapat melakukan perjalanan sehari penuh atau pulang hari, jika kamu naik kereta pemberangkatan pertama dan kembali ke Kagoshima dengan kereta terakhir – namun, bila kamu ingin bermalam di Ibusuki tentunya silahkan saja!

Pasir uap (砂 む し)

Seperti yang diulas di awal, kami harus mengejar beberapa kereta sehingga kami hanya bisa menghabiskan waktu di siang hari saja - dan kami memilih untuk menghabiskan waktu dengan melakukan satu hal: mandi pasir - atau secara harfiah, berendam di pasir uap (砂 む し) – hanya cukup menguburkan dirimu dalam pasir! Hal ini digambarkan sebagai hadiah dari gunung berapi Ibusuki.

Sa-Raku(砂楽)

Tempat (Sa-Raku 砂 楽) yang kami kunjungi cukup terkenal dan merupakan tempat mandi pasir terdekat dari stasiun. Kamu bisa naik bus reguler, naik taksi (5 menit sekitar 620 yen) atau berjalan kaki (kurang lebih 30 menit). Berjalan kaki di sepanjang garis lepas pantai itu sangat menyenangkan!

20170913-15-Kyushu-Train-07
Garis Lepas Pantai Ibusuki.

Peta



20170913-15-Kyushu-Train-08

20170913-15-Kyushu-Train-09
Pondok-pondok yang menyediakan mandi pasir.

20170913-15-Kyushu-Train-10
Masu (桝) ini dibersihkan dengan menggunakan air dari onsen.

Masu (桝)

Pertama-tama, kamu akan diminta berganti pakaian menggunakan yukata biru, lalu langsung menuju tempat mandi pasir. Staf setempat akan mengantarkanmu ke salah satu tempat pemandian pasir (berbentuk kotak) yang disebut masu (桝).

Setiap grup hanya diperbolehkan membawa satu perangkat (smartphone atau kamera). Staf setempat akan mengambilkan foto untukmu saat kamu terkubur di dalam pasir. Jangan lupa membawa handuk - tidak hanya handuk besar untuk mandi onsen, tapi juga handuk kecil sehingga pasir bisa menempel kuat di bahu dan lehermu.

20170913-15-Kyushu-Train-11

Pengalaman yang luar biasa

Sungguh merupakan pengalaman yang luar biasa: dikelilingi oleh kehangatan dan kenyamanan, mendengarkan suara ombak yang tak terlihat, sambil menatap langit biru, dikelilingi oleh pembatas berupa pilar-pilar yang menjadikannya seperti lukisan tersendiri.

Setelah 10 menit - waktu yang direkomendasikan untuk menghindari luka bakar (yang mungkin bisa terjadi akibat penambahan hamparan bahkan pada suhu yang rendah), kamu bisa masuk ke kamar mandi (yang luar biasa keren, dan dikelilingi dengan shower!) untuk meluruhkan pasirnya, kemudian kamu bisa lanjut berendam di onsen, sauna, dll.
Sumber Onsen ini bukan berasal dari air laut yang dipanaskan, tapi merupakan "fosil air laut" yang sejarahnya tidak diketahui.

20170913-15-Kyushu-Train-12

Alternatif Lain: Kereta Lokal

Sayang sekali, kereta wisata seperti Tamatebako seringkali penuh – pada kenyataannya, dihari kami pergi, ketiga kereta tersebut telah terjual habis.
Disaat seperti ini, jangan ragu untuk mencoba kereta lokal (terutama karena kamu pasti akan mencoba kereta lokak juga untuk perjalanan pulang

20170913-15-Kyushu-Train-13
Tampilan Sepupu Ibusuki no Tamatebako yang jauh lebih sederhana.

Pengalaman naik Kereta Lokal

Kereta lokal sangat berbeda dengan kereta cepat atau kereta wisata seperti Ibusuki no Tamatebako yang pernah kami tumpangi. Kompartemennya sangat kecil dan tanpa pendingin ruangan, namun hembusan sejuk angin laut yang melewati kereta akan menenangkan sekaligus membuatmu segar kembali. Teluk Kagoshima maupun Sakurajima yang menawan, bagi kami keduanya sama-sama menyenangkannya.

Daftar Isi

Survey[Survei] Liburan ke Jepang







Recommend