FUN! JAPAN PR

VISIT JAPAN CAMPAIGN (SETOUCHI ) REPORT BY INDONESIA WINNER

Senang sekali rasanya bisa mengunjungi lagi negeri Jepang setelah sekian lamanya. Sebenarnya saya pernah mengunjungi prefektur Hiroshima dan Yamaguchi. Jadi kedua prefektur ini tidaklah begitu asing bagi saya, tapi untuk Okayama saya belum pernah mengunjunginya. Setelah membaca itinerary yang sudah ditentukan saya senang sekali ada Itsukushima Shrine di Miyajima Island. Ya, kuil ini memang sudah sangat terkenal sebagai destinasi wisata di prefektur Hiroshima.

Perjalanan saya dimulai dari stasiun Okayama. Setelah sampai di bandara Haneda, Tokyo saya langsung terbang lagi menuju bandara Okayama kemudian ke stasiun Okayama. Di stasiun Okayama inilah saya membeli JR PASS SETOUCHI AREA untuk berkeliling di ketiga prefektur, yaitu Okayama, Hiroshima dan Yamaguchi.

Hari 1, Okayama

Setelah menempuh perjalanan udara yang cukup panjang dari Indonesia dan dilanjut terbang dari Haneda, Tokyo menuju Okayama, akhirnya saya bertemu dengan pemenang campaign dari negara Malaysia.

Di Okayama, kami mengunjungi Korakuen Garden, yang merupakan salah satu taman terindah di Jepang, dan Kurashiki Bikan Historical Quarter dimana terdapat bangunan-bangunan dengan arsitek Jepang kuno yang sudah berdiri sejak 300 tahun yang lalu. Di Kurashiki terdapat fasilitas pemandu gratis bagi pengunjung. Kalian bisa menemuinya di depan bangunan pusat informasi Kurashiki Bikan. Kamu juga bisa berkeliling tempat ini menggunakan becak tradisional Jepang.

Aktifitas di prefektur Okayama yang paling saya nantikan adalah memetik buah strawberry. Karena buah strawberry di Jepang terkenal dengan buahnya yang besar rasanya yang manis.

Tak lupa kami juga mencicipi fruit parfait yang menjadi salah satu rekomendasi jika datang ke Okayama. Musim dingin makan yang dingin-dingin tentu saja membuat tambah dingin, tapi karena enak jadi tidak apa-apa.

Aktifitas terakhir kami di prefektur Okayama adalah belajar membuat sushi. Kami belajar membuat sushi di restoran Kidoairaku. Sushi master di sana tak hanya mengajari kami bagaimana membuat sushi dengan hati, tapi juga bagaimana cara menikmati sushi dengan benar.

Hari 2, Hiroshima

Di hari ke-2 kami berada di kota Hiroshima. Tempat yang pertama kali kami kunjungi adalah Orizuru Tower. Orizuru Tower terletak persis di sebelah Atomic Bomb Dome. Nama “orizuru” sendiri terdiri dari gabungan 2 kata yaitu “ori” dari origami dan “tsuru” yang artinya burung bangau, jadi “orizuru” berarti origami burung bangau. Kenapa burung bangau? Karena burung bangau merupakan simbol dari perdamaian dan seperti yang sudah disebutkan bahwa Orizuru Tower ini terletak di sebelah Atomic Bomb Dome.

Naik ke lantai 12 di Orizuru Tower kita bisa membuat origami burung bangau kita sendiri dengan kertas lipat yang sudah disediakan di sana seharga 100 yen perlembar. Setelah membuat origami burung bangau , kita bisa meletakkan atau memajang hasil origami kita di Orizuru Wall atau Dinding Orizuru sambil membuat harapan atau permohonan. Dalam bayangan saya, Orizuru Wall ini semacam dinding untuk memamerkan hasil origami, tapi ternyata bukan. Orizuru Wall ini adalah dinding kaca setinggi (sekitar) 10 lantai yang terletak di samping gedung. Lebih jelasnya, lihat foto.

Tak hanya itu saja, di rooftop gedung ini terdapat tempat yang hits dan instagrammable. Saat kami ke sana, di rooftop dihias sedemikian rupa dan terdapat kubah-kubah semacam igloo transparan yang keren-keren. Kubah ini bernama HANA LUMINE TERRACE, yang hanya dibuka waktu musim dingin. Untuk bisa masuk ke kubah tersebut harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Tempat ini sangat popular di antara anak-anak muda di kota Hiroshima. Kita bisa bersantai sambil menikmati matahari terbenam di sana.

Malam hari di Hiroshima kami habiskan dengan belajar membuat okonomiyaki ala Hiroshima di toko yang bernama OKOSTA. Berbeda dengan okonomiyaki ala Osaka, okonomiyaki ini lebih berlapis dan juga memakai soba dan telur sebagai salah satu lapisannya. Perut kenyang dan dapat ilmu juga. Pasti tidurnya nyenyak, hehe..

Di pagi hari berikutnya kami mengunjungi Okunoshima atau rabbit island. Di pulau ini kalian bisa memberi makan kelinci-kelinci, tapi kalian harus tetap berhati-hati karena kelincinya liar jadi kalian bisa digigit juga waktu memberi makan. Di pulau ini tidak ada yang menjual makanan kelinci, jadi sebelum naik kapal ferry menuju pulai ini disarankan untuk membeli makanan kelinci terlebih dahulu.

Setelah dari rabbit island kami mengunjungi oyster farm milik Shimada Suisan Oyster Farm. Kami diajak berkeliling naik kapal untuk melihat-lihat dan sempat mampir melihat kuil Itsukushima dari laut. Selesai mengunjungi oyster farm, kami lanjut mengunjungi kuil Itsukushima, kuil yang terkenal dengan gerbang tori yang ada di tengah laut. Tapi sayangnya, gerbang yang menjadi ikon kuil Itsukushima tersebut masih dalam tahap renovasi dan belum diketahui kapan renovasinya selesai.

Hari 3, Yamaguchi

Sampai juga di hari terakhir. Tak disangka perjalanan ini segera berakhir, terasa sangat singkat. DI prefektur Yamaguchi, kami menginap di penginapan tradisional Jepang atau ryokan di daerah Yuda Onsen. Di penginapan ini tentu saja memiliki pemandian air panas atau onsen.

Pagi harinya kami pergi menuju Hofu Tenmangu Shrine untuk menikmati teh hijau atau macha dan melihat festival bunga Ume. Hofu Tenmangu Shrine sendiri merupakan kuil Shinto yang didedikasikan untuk dewa akademik. Dan Hofu Tenmangu ini termasuk salah satu dari 3 besar kuil Tenmangu di Jepang, 2 lainnya adalah Dazaifu Tenmangu Shrine di Fukuoka dan Kitano Tenmangu Shrine di Kyoto. Biasanya akan ada banyak pelajar atau mahasiswa di Jepang yang berdoa atau membeli omamori di kuil ini saat masa-masa ujian, supaya mereka bisa mendapatkan nilai akademik yang bagus.

Destinasi terakhir kami di prefektur Yamaguchi adalah Karato Ichiba atau pasar Karato yang terletak di Shimonoseki, Yamaguchi. Di pasar ini kalian bisa membeli jajanan seafood yang sudah dimasak atau bahkan membeli seafood yang masih mentah. Jam pasar buka sampai jam 3 sore, jadi sebaiknya Anda datang lebih awal.

Perjalanan kami berakhir di sini, kami bersama-sama naik kereta menuju stasiun Kokura di Fukuoka untuk akhirnya berpisah di stasiun ini. Saya menuju Fukuoka untuk nantinya kembali ke tanah air dari bandara Fukuoka.

Daftar Isi

Recommend